Buntok (ANTARA) - Kapolres Barito Selatan, Kalimantan Tengah, AKBP Yusfandi Usman mengatakan, Kampung Tangguh merupakan wujud kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19).
"Kampung tangguh ini merupakan wujud kesiapsiagaan," katanya saat mengunjungi kampung tangguh di Desa Sarimbuah, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kamis.
Menurut dia, meski Barito Selatan saat ini sudah masuk zona hijau, namun kampung tangguh yang ada di daerah ini tidak boleh stagnan dan ini harus tetap berjalan.
"Walaupun di Barito Selatan sudah masuk zona hijau, namun kita tetap memantau posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan juga Kampung Tangguh," ucapnya.
Karena lanjut dia, apabila nantinya ternyata masyarakat harus berada di rumah, maka dengan adanya Kampung Tangguh ini, masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya.
"Seperti yang dilakukan pada hari ini, kami melaksanakan panen jagung dan umbi-umbian. Jadi walaupun sudah zona hijau, Kampung Tangguh ini harus terus berjalan dan tidak boleh stagnan," tegasnya.
Sementara itu Kapolsek Gunung Bintang Awai, Iptu Rahmat Saleh Simamora menambahkan, pihaknya akan terus mengoptimalkan Kampung Tangguh yang ada di kecamatan tersebut.
"Kampung Tangguh ini agar masyarakat bisa mandiri, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam hal pangan di masa pandemi," tuturnya.
Dikatakannya, dengan adanya tanaman pengganti beras, akan sangat bermanfaat untuk membantu masyarakat memenuhi keperluan sebagai bahan pokok.
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Barito Selatan yang telah berkunjung ke Polsek Gunung Bintang Awai.
"Kunjungan Kapolres ini untuk melihat kinerja personel Polsek dalam menjaga kamtibmas, baik yang berhubungan dengan pandemi COVID-19 maupun langkah-langkah yang dilakukan," tambahnya.
Selain melihat secara langsung sarana dan prasarana kata dia, dalam kunjungan ini, Kapolres juga melihat kesiapan pihaknya apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami melalui Bhabinkamtibmas bekerja sama dengan Babinsa selalu mengimbau masyarakat di kecamatan agar tidak melakukan pembakaran lahan," terangnya.
Pihaknya juga terus menjalin sinergi dengan unsur terkait dan juga membuat tim-tim Masyarakat Peduli Api (MPA). Apabila terjadi karhutla, pihaknya akan bekerja sama memadamkannya.