Bupati desak PLN percepat perluasan jaringan listrik di Gumas
Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Perusahaan Listrik Negara (PLN), agar mempercepat perluasan jaringan listrik ke desa/kelurahan di wilayah setempat dan diharap bisa selesai pada tahun 2023.
Mempercepat jaringan listrik itu paling utama di Desa Tumbang Kajuei karena menjadi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), kata Jaya di Kuala Kurun, Rabu.
"Masyarakat di desa itu sama sekali belum menikmati layanan listrik dari PLN. Padahal di desa itu ada pembangkit listrik," tambahnya.
Dia pun mengaku merasa ironis melihat kondisi Desa Tumbang Kajuei yang belum bisa menikmati pelayanan listrik dari PLN, dan harus bergelap-gelapan saat malam hari, sementara kondisi di wilayah PLTU justru terang benderang.
Hal tersebut sudah disampaikan olehnya saat rapat koordinasi teknis pengembangan kelistrikan Provinsi Kalteng bersama Komisi VII DPR RI, Kementerian ESDM dan PLN di Jakarta, Kamis (14/4).
"Apabila setelah Lebaran ini tidak ada tindak lanjut dari PLTU dan PLN, saya tegaskan pada waktu itu, pasokan batu bara yang akan disuplai untuk PLTU yang melintasi jalan kabupaten di wilayah Gumas akan saya tutup," kata Jaya.
Ketegasan tersebut dilakukan karena dia menginginkan Pemerintah Pusat lebih adil terhadap Gumas. Padahal Gumas juga berkontribusi pada pendapatan negara dari sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan.
"Jawaban dari mereka, akan segera dirapatkan. Makanya saya minta harus ada kepastian setelah Lebaran nanti. Akan saya tindaklanjuti dan menanyakan ke Komisi VII DPR RI, Kementerian ESDM dan PLN," kata Jaya.
Baca juga: ASN Gumas diingatkan patuhi aturan jam kerja selama Ramadhan
Terpisah, Asisten II Setda Gumas Richard mengatakan hingga saat ini dari 127 desa/kelurahan yang ada di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’, sebanyak 54 desa/kelurahan belum dialiri listrik dari PLN.
54 desa/kelurahan tersebut tersebar di sembilan kecamatan di wilayah Gumas yakni Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, Manuhing Raya, Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu.
Dari 12 kecamatan yang ada di Gumas, baru tiga kecamatan yang seluruh desa/kelurahannya sudah dialiri listrik PLN. Tiga kecamatan tersebut adalah Kurun, Mihing Raya, dan Sepang.
"Dari puluhan desa/kelurahan yang belum teraliri listrik PLN, ada empat desa/kelurahan yang sedang proses. Empat desa/kelurahan tersebut adalah Desa Tumbang Sian di Kahayan Hulu Utara, serta Desa Tumbang Lapan, Desa Tumbang Siruk, dan Kelurahan Tumbang Napoi di Miri Manasa," demikian Richard.
Baca juga: Waket I DPRD Gumas berharap kinerja AKD semakin maksimal
Baca juga: Masyarakat Gumas diimbau waspadai penipuan menggunakan bahasa daerah
Mempercepat jaringan listrik itu paling utama di Desa Tumbang Kajuei karena menjadi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), kata Jaya di Kuala Kurun, Rabu.
"Masyarakat di desa itu sama sekali belum menikmati layanan listrik dari PLN. Padahal di desa itu ada pembangkit listrik," tambahnya.
Dia pun mengaku merasa ironis melihat kondisi Desa Tumbang Kajuei yang belum bisa menikmati pelayanan listrik dari PLN, dan harus bergelap-gelapan saat malam hari, sementara kondisi di wilayah PLTU justru terang benderang.
Hal tersebut sudah disampaikan olehnya saat rapat koordinasi teknis pengembangan kelistrikan Provinsi Kalteng bersama Komisi VII DPR RI, Kementerian ESDM dan PLN di Jakarta, Kamis (14/4).
"Apabila setelah Lebaran ini tidak ada tindak lanjut dari PLTU dan PLN, saya tegaskan pada waktu itu, pasokan batu bara yang akan disuplai untuk PLTU yang melintasi jalan kabupaten di wilayah Gumas akan saya tutup," kata Jaya.
Ketegasan tersebut dilakukan karena dia menginginkan Pemerintah Pusat lebih adil terhadap Gumas. Padahal Gumas juga berkontribusi pada pendapatan negara dari sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan.
"Jawaban dari mereka, akan segera dirapatkan. Makanya saya minta harus ada kepastian setelah Lebaran nanti. Akan saya tindaklanjuti dan menanyakan ke Komisi VII DPR RI, Kementerian ESDM dan PLN," kata Jaya.
Baca juga: ASN Gumas diingatkan patuhi aturan jam kerja selama Ramadhan
Terpisah, Asisten II Setda Gumas Richard mengatakan hingga saat ini dari 127 desa/kelurahan yang ada di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’, sebanyak 54 desa/kelurahan belum dialiri listrik dari PLN.
54 desa/kelurahan tersebut tersebar di sembilan kecamatan di wilayah Gumas yakni Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, Manuhing Raya, Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu.
Dari 12 kecamatan yang ada di Gumas, baru tiga kecamatan yang seluruh desa/kelurahannya sudah dialiri listrik PLN. Tiga kecamatan tersebut adalah Kurun, Mihing Raya, dan Sepang.
"Dari puluhan desa/kelurahan yang belum teraliri listrik PLN, ada empat desa/kelurahan yang sedang proses. Empat desa/kelurahan tersebut adalah Desa Tumbang Sian di Kahayan Hulu Utara, serta Desa Tumbang Lapan, Desa Tumbang Siruk, dan Kelurahan Tumbang Napoi di Miri Manasa," demikian Richard.
Baca juga: Waket I DPRD Gumas berharap kinerja AKD semakin maksimal
Baca juga: Masyarakat Gumas diimbau waspadai penipuan menggunakan bahasa daerah