Jakarta (ANTARA) - Direktur Riset Lembaga Survei Independen (LSI) Fathur Rahman mengatakan elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani mulai merangkak naik hingga mencapai 3,1 persen untuk bursa calon Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Perlahan namun pasti, elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani terus mengalami tren kenaikan," kata Direktur Riset LSI Fathur Rahman melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan ketika survei dilakukan di 34 provinsi, sosok Puan Maharani dianggap berhasil merepresentasikan suara masyarakat luas. Sebagai contoh kritikannya terkait wacana penundaan Pemilu 2024 yang punya implikasi terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden.
Masih menurut LSI, Puan dianggap berani dengan lugas menyatakan penundaan Pemilu adalah tindakan yang melanggar konstitusi. Apalagi, pemerintah, Komisi Pemilihan Pemilihan Umum (KPU), DPR RI dan partai politik telah menyepakati pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut digelar pada 14 Februari 2024.
Survei dengan margin of error 3,05 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen tersebut juga merekam pernyataan publik yang menilai Puan berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam forum internasional sekelas Inter Pariamentary Union (IPU) Ke-144 di Bali, ujar dia.
Puan Maharani bahkan mendapat apresiasi dari lembaga-lembaga internasional, misalnya, World Health Organization (WHO) dan juga dari forum parlemen dunia itu sendiri.
Terakhir, Ketua DPR RI itu dianggap sukses mengupayakan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) menjadi Undang-Undang TPKS dalam Sidang Paripurna DPR RI beberapa waktu lalu.
Khusus untuk bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres) nama Puan Maharani masuk tiga besar dengan elektabilitas 13,2 persen. Posisinya berada di bawah Menparekraf Sandiaga Uno dengan elektabilitas 19,5 persen, dan posisi pertama ditempati Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih elektabilitas 24,6 persen.