Grab dan BSSN kolaborasi untuk edukasi terkait keamanan siber
Jakarta (ANTARA) - Grab dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengumumkan penandatangan Nota Kesepahaman untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan sumber daya manusia terkait keamanan siber, khususnya untuk mitra pengemudi dan merchant Grab.
Kolaborasi ini juga akan mencakup diskusi dalam rangka penyusunan kebijakan perlindungan informasi dan keamanan siber di Indonesia.
Baca juga: Grab & Viu siap rilis antologi "Cerita Tentang Percaya"
"Kami dalam melaksanakan tugas BSSN harus mempunyai strategi. Dan khusus untuk masalah perlindungan infrastruktur informasi vital nasional, sudah termasuk Grab di dalamnya, ini harus kita lindungi supaya proses bisnis di Grab berjalan dengan aman dan lancar. Jika suatu saat (tapi kita tidak berharap) terjadi krisis maka kita juga sudah menyiapkan bagaimana manajemen krisis siber nasional," kata Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSNN) Hinsa Siburian, melalui keterangan pers dari Grab, Rabu.
Lebih lanjut, perkembangan ekonomi digital yang pesat dan meningkatnya UMKM yang memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha, mendorong kolaborasi perdana antara Grab Indonesia dan BSSN untuk semakin melindungi para pelaku ekonomi digital dari kejahatan siber.
"Pemanfaatan teknologi juga perlu dilengkapi dengan pemahaman terhadap literasi digital, khususnya untuk mitra pengemudi dan mitra merchant kami, yang merupakan bagian dari garda terdepan Grab," kata President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.
"Kami berharap melalui kolaborasi yang mengusung semangat GrabForGood untuk membawa dampak positif dari teknologi, Grab dapat terus meningkatkan kesadaran literasi terhadap keamanan siber sehingga setiap orang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi digital dengan lebih aman," imbuhnya.
Grab Indonesia dan BSSN akan mensinergikan ekosistem untuk menyelenggarakan berbagai pelatihan dan webinar terkait literasi keamanan siber dan keamanan ekonomi digital di GrabAcademy.
Dengan memanfaatkan akses dan jaringan yang luas di Indonesia, Grab juga mendukung BSSN untuk kegiatan edukasi terkait keamanan siber kepada masyarakat Indonesia, termasuk mitra merchant dan mitra pengemudi Grab agar terhindar dari serangan siber.
Kolaborasi ini juga akan mencakup diskusi dalam rangka penyusunan kebijakan perlindungan informasi dan keamanan siber di Indonesia.
Baca juga: Grab & Viu siap rilis antologi "Cerita Tentang Percaya"
"Kami dalam melaksanakan tugas BSSN harus mempunyai strategi. Dan khusus untuk masalah perlindungan infrastruktur informasi vital nasional, sudah termasuk Grab di dalamnya, ini harus kita lindungi supaya proses bisnis di Grab berjalan dengan aman dan lancar. Jika suatu saat (tapi kita tidak berharap) terjadi krisis maka kita juga sudah menyiapkan bagaimana manajemen krisis siber nasional," kata Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSNN) Hinsa Siburian, melalui keterangan pers dari Grab, Rabu.
Lebih lanjut, perkembangan ekonomi digital yang pesat dan meningkatnya UMKM yang memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha, mendorong kolaborasi perdana antara Grab Indonesia dan BSSN untuk semakin melindungi para pelaku ekonomi digital dari kejahatan siber.
"Pemanfaatan teknologi juga perlu dilengkapi dengan pemahaman terhadap literasi digital, khususnya untuk mitra pengemudi dan mitra merchant kami, yang merupakan bagian dari garda terdepan Grab," kata President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.
"Kami berharap melalui kolaborasi yang mengusung semangat GrabForGood untuk membawa dampak positif dari teknologi, Grab dapat terus meningkatkan kesadaran literasi terhadap keamanan siber sehingga setiap orang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi digital dengan lebih aman," imbuhnya.
Grab Indonesia dan BSSN akan mensinergikan ekosistem untuk menyelenggarakan berbagai pelatihan dan webinar terkait literasi keamanan siber dan keamanan ekonomi digital di GrabAcademy.
Dengan memanfaatkan akses dan jaringan yang luas di Indonesia, Grab juga mendukung BSSN untuk kegiatan edukasi terkait keamanan siber kepada masyarakat Indonesia, termasuk mitra merchant dan mitra pengemudi Grab agar terhindar dari serangan siber.