Kesuksesan film 'KKN di Desa Penari' di apresiasi Kemendikbudristek
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi kesuksesan film "KKN di Desa Penari" karya Sutradara Awi Suryadi yang berhasil meraup jutaan penonton.
"Secara khusus kami ucapkan selamat untuk Awi Suryadi di mana film horor karyanya telah ikut mengembalikan keberanian masyarakat untuk masuk dan menonton kembali di bioskop," ujar Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra.
Mahendra menyampaikan hal tersebut melalui pernyataan tertulis yang dibacakan Koordinator Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film pada Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Edy Suwardi dalam webinar "Perubahan Tren Film Indonesia Pasca Covid-19 Melandai", Jumat.
Film bergenre horor yang dibintangi Tissa Biani, Adinda Thomas, Aghniny Haque, Achmad Megantara, Calvin Jeremy, dan M Fajar Nugraha itu berhasil meraup 7 juta penonton, menjadikannya sebagai film terlaris sepanjang masa di Indonesia, mengalahkan Warkop DKI Reborn dengan 6,8 juta penonton.
Mahendra berharap kesuksesan film yang diadaptasi dari cerita fenomenal dan novel populer karya Simpleman itu bisa menjadi penanda bangkitnya kreativitas dan semangat para sineas di Tanah Air.
Sementara itu, Awi Suryadi mengatakan kesuksesan film "KKN di Desa Penari" tidak lepas dari rasa penasaran masyarakat terhadap versi visual dari kisah horor yang ditulis Simpleman di Twitter pada pertengahan 2019 itu.
"KKN di Desa Penari ini sudah kuat karena threadnya di Twitter sudah jutaan orang yang baca. Jadi fansnya sudah banyak. Semua menantikan seperti apa versi visualnya dibuat, dan ditundanya penayangan selama dua tahun juga membuat rasa penasaran orang lumayan meningkat," kata Awi.
Awi tidak menyangka film karyanya tersebut akan meledak. Dirinya justru mengaku sempat khawatir kebiasaan masyarakat menonton di bioskop akan memudar seiring meningkatnya tren menonton film dari rumah selama pandemi COVID-19.
"Cuma dengan ramainya kembali bioskop dengan film Spiderman lalu disusul dengan film Ku Kira Kau Rumah dan sekarang dikonfirmasi lagi dengan film KKN di Desa Penari, jadi kita semua merasa timbul harapan lagi bahwa ternyata memang orang masih mau menonton di bioskop karena memang pengalaman nonton di bioskop itu tidak bisa tergantikan dengan medium lain," ujar dia.
"KKN Di Desa Penari" merupakan film horor yang diadaptasi dari sebuah utas fenomenal karya Simple Man, bercerita tentang enam mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil. Namun, desa yang mereka sambangi itu ternyata menyimpan banyak misteri yang mencekam.
"Secara khusus kami ucapkan selamat untuk Awi Suryadi di mana film horor karyanya telah ikut mengembalikan keberanian masyarakat untuk masuk dan menonton kembali di bioskop," ujar Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra.
Mahendra menyampaikan hal tersebut melalui pernyataan tertulis yang dibacakan Koordinator Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film pada Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Edy Suwardi dalam webinar "Perubahan Tren Film Indonesia Pasca Covid-19 Melandai", Jumat.
Film bergenre horor yang dibintangi Tissa Biani, Adinda Thomas, Aghniny Haque, Achmad Megantara, Calvin Jeremy, dan M Fajar Nugraha itu berhasil meraup 7 juta penonton, menjadikannya sebagai film terlaris sepanjang masa di Indonesia, mengalahkan Warkop DKI Reborn dengan 6,8 juta penonton.
Mahendra berharap kesuksesan film yang diadaptasi dari cerita fenomenal dan novel populer karya Simpleman itu bisa menjadi penanda bangkitnya kreativitas dan semangat para sineas di Tanah Air.
Sementara itu, Awi Suryadi mengatakan kesuksesan film "KKN di Desa Penari" tidak lepas dari rasa penasaran masyarakat terhadap versi visual dari kisah horor yang ditulis Simpleman di Twitter pada pertengahan 2019 itu.
"KKN di Desa Penari ini sudah kuat karena threadnya di Twitter sudah jutaan orang yang baca. Jadi fansnya sudah banyak. Semua menantikan seperti apa versi visualnya dibuat, dan ditundanya penayangan selama dua tahun juga membuat rasa penasaran orang lumayan meningkat," kata Awi.
Awi tidak menyangka film karyanya tersebut akan meledak. Dirinya justru mengaku sempat khawatir kebiasaan masyarakat menonton di bioskop akan memudar seiring meningkatnya tren menonton film dari rumah selama pandemi COVID-19.
"Cuma dengan ramainya kembali bioskop dengan film Spiderman lalu disusul dengan film Ku Kira Kau Rumah dan sekarang dikonfirmasi lagi dengan film KKN di Desa Penari, jadi kita semua merasa timbul harapan lagi bahwa ternyata memang orang masih mau menonton di bioskop karena memang pengalaman nonton di bioskop itu tidak bisa tergantikan dengan medium lain," ujar dia.
"KKN Di Desa Penari" merupakan film horor yang diadaptasi dari sebuah utas fenomenal karya Simple Man, bercerita tentang enam mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil. Namun, desa yang mereka sambangi itu ternyata menyimpan banyak misteri yang mencekam.