BPBD akui sejumlah desa di Barsel masih terendam banjir
Buntok, Kalteng (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Selatan, Kalimantan Tengah, mengakui sejumlah desa di wilayah setempat masih terendam banjir, bahkan empat desa di Kecamatan Dusun Hilir dalam kondisi parah.
"Empat desa tersebut yakni Desa Sungai Jaya, Mahajandau, Batilap dan Desa Batampang," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Selatan, Suwono di Buntok, Rabu.
Berdasarkan laporan dari lapangan, kondisi paling tertinggi berada di Desa Sungai Jaya, sebab ketinggian air sudah mencapai 130 Centimeter . Banjir yang melanda sejumlah desa di Barito Selatan ini terjadi sejak 26 Mei 2022 lalu. Dari enam kecamatan, ada sebanyak 36 desa yang berada di empat kecamatan di daerah ini yang desanya terendam banjir.
Sebanyak 36 desa tersebut terdiri dari delapan desa yang berada di Kecamatan Dusun Utara, 11 desa di Kecamatan Dusun Selatan, 11 desa di Kecamatan Karau Kuala, dan empat desa di Kecamatan Dusun Hilir dan di luar itu terdapat sejumlah dusun yang terendam banjir.
"Kondisi banjir untuk tiga kecamatan sudah turun, hanya yang di Kecamatan Dusun Hilir, khususnya di empat desa, yakni Mahajandau, Batilap dan Batampang dengan ketinggian air masih mencapai satu meter, sedangkan di Desa Sungai Jaya mencapai 130 cm," beber Suwono.
Baca juga: Pansus DPRD Barsel finalisasi rekomendasi LKPj 2021
Adapun lamanya banjir yang melanda beberapa desa di wilayah Kecamatan Dusun Hilir itu karena posisi geografisnya yang berada di kawasan pertemuan dua aliran sungai besar, yakni Sungai Barito dan Sungai Kapuas.
"Jadi di sana daerah pertemuan antara Sungai Barito dan Sungai Kapuas, sehingga ketika debit air salah satu sungai naik, langsung terjadi banjir. Apalagi jika debit air kedua sungai yang naik. Makanya, banjir juga bisa terjadi pada desa itu dalam kurun waktu berbulan-bulan," ujarnya.
Hingga saat ini lanjut dia, BPBD Barito Selatan dan pihak terkait terus melakukan pemantauan intensif perkembangan banjir yang terjadi.
"Kami dari BPBD terus siaga memantau perkembangan dari waktu ke waktu, termasuk pula kesiapan personel dan peralatan penanggulangan bencana," demikian Suwono.
Baca juga: Pemkab Barsel berkomitmen terus promosikan produk IKM dan UKM
Baca juga: Sambut kedatangan Pj Bupati Barsel, Polres Barsel gelar Fun Bike Bhayangkara 2022
Baca juga: Komisi III DPRD Barsel pastikan pantau perkembangan realisasi pembangunan
"Empat desa tersebut yakni Desa Sungai Jaya, Mahajandau, Batilap dan Desa Batampang," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Selatan, Suwono di Buntok, Rabu.
Berdasarkan laporan dari lapangan, kondisi paling tertinggi berada di Desa Sungai Jaya, sebab ketinggian air sudah mencapai 130 Centimeter . Banjir yang melanda sejumlah desa di Barito Selatan ini terjadi sejak 26 Mei 2022 lalu. Dari enam kecamatan, ada sebanyak 36 desa yang berada di empat kecamatan di daerah ini yang desanya terendam banjir.
Sebanyak 36 desa tersebut terdiri dari delapan desa yang berada di Kecamatan Dusun Utara, 11 desa di Kecamatan Dusun Selatan, 11 desa di Kecamatan Karau Kuala, dan empat desa di Kecamatan Dusun Hilir dan di luar itu terdapat sejumlah dusun yang terendam banjir.
"Kondisi banjir untuk tiga kecamatan sudah turun, hanya yang di Kecamatan Dusun Hilir, khususnya di empat desa, yakni Mahajandau, Batilap dan Batampang dengan ketinggian air masih mencapai satu meter, sedangkan di Desa Sungai Jaya mencapai 130 cm," beber Suwono.
Baca juga: Pansus DPRD Barsel finalisasi rekomendasi LKPj 2021
Adapun lamanya banjir yang melanda beberapa desa di wilayah Kecamatan Dusun Hilir itu karena posisi geografisnya yang berada di kawasan pertemuan dua aliran sungai besar, yakni Sungai Barito dan Sungai Kapuas.
"Jadi di sana daerah pertemuan antara Sungai Barito dan Sungai Kapuas, sehingga ketika debit air salah satu sungai naik, langsung terjadi banjir. Apalagi jika debit air kedua sungai yang naik. Makanya, banjir juga bisa terjadi pada desa itu dalam kurun waktu berbulan-bulan," ujarnya.
Hingga saat ini lanjut dia, BPBD Barito Selatan dan pihak terkait terus melakukan pemantauan intensif perkembangan banjir yang terjadi.
"Kami dari BPBD terus siaga memantau perkembangan dari waktu ke waktu, termasuk pula kesiapan personel dan peralatan penanggulangan bencana," demikian Suwono.
Baca juga: Pemkab Barsel berkomitmen terus promosikan produk IKM dan UKM
Baca juga: Sambut kedatangan Pj Bupati Barsel, Polres Barsel gelar Fun Bike Bhayangkara 2022
Baca juga: Komisi III DPRD Barsel pastikan pantau perkembangan realisasi pembangunan