Palangka Raya (ANTARA) -
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menyatakan, upaya pencegahan maupun pengendalian HIV/AIDS di wilayah setempat kian menunjukkan peningkatan dan semakin optimal.
"Selama ini upaya pencegahan dan pengendalian dengan menjalankan sejumlah strategi, dilakukan optimal oleh semua pihak yang terlibat," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Mulai dari penguatan komitmen dari kementerian maupun lembaga terkait di tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota, maupun peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik dan pengobatan HIV/AIDS yang komprehensif serta bermutu.
Kemudian harus adanya penguatan kemitraan dan partisipasi masyarakat termasuk pihak swasta maupun multi sektor lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional, pengembangan inovasi program sesuai kebijakan pemerintah, hingga penguatan manajemen program melalui monitoring, evaluasi dan tindak lanjut.
Menurutnya semakin optimalnya pencegahan dan pengendalian ini, bisa dilihat dari jumlah penemuan kasus baru di provinsi setempat. Penemuan kasus baru pada 2021 melalui klinik Konseling dan Tes (KT) sebanyak 121 kasus dan melalui klinik Tes dan Inisiasi Petugas Kesehatan (TIPK) sebanyak 143 kasus, sehingga jumlah kasus baru HIV/AIDS di Kalteng pada 2021 sebanyak 264 kasus.
Sedangkan pada periode Januari-April 2022, penemuan kasus baru melalui layanan KT yaitu 71 kasus dan layanan TIPK sebanyak 56 kasus, sehingga total penemuan kasus baru pada periode tersebut yaitu sebanyak 127 kasus.
"Dengan jumlah populasi masyarakat yang ada di Kalteng, maka angka kasus itu sudah sangat sedikit. Ini berkat kerja keras semua pihak dalam mengoptimalkan pencegahan maupun penanggulangan," tuturnya.
Lebih lanjut Suyuti menjabarkan, tujuan program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, maupun Penyakit dan Infeksi Menular Seksual (PIMS) pada 2020-2024 secara nasional adalah menurunkan infeksi baru HIV, hingga menurunkan kematian yang diakibatkan AIDS.