Langgar prosedur, tiga peraih podium GP Austria didenda 10.000 euro

id GP Austria ,Pebalap Ferrari Charles Leclerc, Red Bull Ring, Max Verstappen,Hamilton

Langgar prosedur, tiga peraih podium GP Austria didenda 10.000 euro

Pembalap Scuderia Ferrari Charles Leclerc  (tengah berdiri di atas podium setelah menjuarai F1 GP Austria 2022 bersama juara kedua pembalap Red Bull Racing Max Verstappen dan juara ketiga pembalap Mercedes AMG Petronas​​​​​​​ Lewis Hamilton, di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg​​​​​​​, Austria, Minggu (10/7/2022). ANTARA FOTO/Reuters-Florion Goga/hp.

Jakarta (ANTARA) - Tiga pebalap yang finis podium di Grand Prix Austria, yaitu Charles Leclerc, Max Verstappen dan Lewis Hamilton, diharuskan membayar denda 10.000 euro (sekira 150juta rupiah) pada Minggu karena melanggar prosedur pascalomba.

Pengawas balapan (steward) memanggil perwakilan tim Ferrari, Red Bull dan Mercedes setelah selebrasi podium menyusul laporan dari direktur balapan.

Mereka mengatakan berdasarkan rekaman video bahwa asisten dan atau fisioterapis para pebalap memasuki parc ferme, area tertutup di jalur pit, tanpa izin dan oleh karena itu melanggar prosedur yang telah diterapkan.
 
Pembalap Scuderia Ferrari Charles Leclerc melakukan selebrasi di atas podium setelah menjuarai F1 GP Austria 2022 bersama pembalap Red Bull Racing Max Verstappen yang menempato posisi kedua, di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Minggu (10/7/2022). Tempat ketiga diraih pembalap Mercedes AMG Petronas Lewis Hamilton,. ANTARA FOTO/Reuters-Florion Goga/hp.

Larangan bagi mereka memasuki area itu adalah untuk memastikan tidak ada suatu benda apapun diberikan ke pebaap sebelum mereka ditimbang badan.

Steward mengatakan denda itu ditangguhkan hingga sisa musim ini dan memperingatkan para pebalap tersebut bahwa invididu yang bersangkutan dapat dicabut kartu pasnya apabila terdapat "pelanggaran sistemik", demikian Reuters melaporkan.

Pebalap Ferrari Charles Leclerc memenangi balapan di Red Bull Ring itu di saat pemuncak klasemen sementara Max Verstappen finis kedua di depan Hamilton.

Sebelumnya, Carlos Sainz merasakan pedihnya gagal finis satu pekan setelah kemenangan perdana dalam kariernya ketika mesin Ferrarinya terbakar saat mengincar tempat kedua di Grand Prix Austria, Minggu.

Sang pebalap Spanyol, yang memenangi GP Inggris di Silverstone pekan lalu, mengatakan kerusakan mesin yang ia alami di Red Bull Ring datang tiba-tiba dan tanpa adanya peringatan.

"Tidak ada umpan balik dari mesin yang menandakan itu bakal terjadi, sangat mendadak," kata Sainz kepada Sky Sports seperti dikutip Reuters.

"Saya tidak bisa berkata-kata karena ini tentunya kehilangan poin yang sangat banyak dan bisa jadi hasil yang baik bagi tim. Saya rasa finis 1-2 hari ini sebenarnya mudah diraih hari ini."

Sainz terduduk lesu di pinggir lintasan, terkejut dengan kemalangannya, setelah marshal menghentikan laju mobil Ferrari yang di aspal runoff yang landai sebelum memadamkan api dari mesin yang terbakar.

Rekan satu tim Sainz, Charles Leclerc memenangi balapan tersebut di depan pemuncak klasemen sementara Max Verstappen dari tim Red Bull.

Sainz sejatinya berpeluang besar menyalip Verstappen, yang mengalami degradasi ban, untuk P2 karena kedua Ferrari hari itu tampil paling kencang di antara rival-rivalnya.

"Ini lebih sulit diterima karena kami hampir saja memangkas poin terhadap pemimpin kejuaraan, baik Max dan Red Bull, kami hampir meraih hasil yang besar untuk tim," kata Sainz, yang bercokol di peringkat empat klasemen.

"Ini menyedihkan tapi kami harus terus menekan, melupakan ini dan musim masihlah panjang."

Bos tim Ferrari Mattia Binotto mengatakan kemenangan kedua secara beruntun bagi Ferrari menyusul enam kekalahan beruntun atas Red Bull menjadi penyemangat dan Leclerc saat ini berjarak 38 poin dari Verstappen.

"Senang atas kemenangan ini, sedikit kecewa atas kerusakan (mobil) Carlos karena ini bisa saja jadi Minggu yang lebih baik," kata Binotto.