Peran keluarga didorong cegah perilaku koruptif
Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) Firli Bahuri mendorong peran keluarga guna mencegah perilaku koruptif yang telah merusak sendi-sendi kehidupan bangsa ini.
"Kehidupan lingkungan keluarga ini harus benar-benar kita tanamkan integritas dan kejujuran yang pada akhirnya berdampak pada perilaku kehidupan di luar rumah," kata dia saat sosialisasi pemberdayaan peran serta masyarakat membangun keluarga berintegritas menuju sumber daya manusia yang presisi dan antikorupsi di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Polda Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Kamis.
Firli mencontohkan bagaimana peran isteri agar tetap menjadi keluarga yang sederhana, menanamkan nilai-nilai kejujuran, menawarkan nilai-nilai integritas anak-anak dengan menanamkan semangat untuk belajar.
Terlebih lagi isteri sebagai roda dalam kehidupan berumah tangga, sehingga memiliki peran untuk membangun keluarga dan jiwa antikorupsi.
Dalam upaya pencegahan, KPK pun memiliki program Pendidikan Keluarga untuk mewujudkan Indonesia bebas dari korupsi. Firli menyebut keluarga memiliki peran penting dan strategis membangun keluarga yang antikorupsi.
KPK menggandeng Polda Kalsel dalam hal mencegah terjadinya perbuatan tindak pidana korupsi terutama di lingkungan keluarga besar Polri.
Pola kolaborasi seperti ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh KPK bersama instansi korps Bhayangkara. Menandai kerja sama, digelar kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) dengan pemateri Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Brigjen Pol Kumbul Kusdwidjanto Sujadi.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto mengatakan keikutsertaan Bhayangkari dalam kegiatan bertujuan agar upaya membangun budaya antikorupsi juga bisa dimulai dari tingkat keluarga.
"Karena perempuan sebagai isteri dan ibu, juga bagian dari masyarakat besar dalam mencegah terjadinya korupsi," jelasnya.
Rikwanto mengungkapkan upaya Polda Kalsel dalam mewujudkan antikorupsi telah diwujudkan lewat budaya-budaya yang selama ini dikelola Inspektorat Pengawasan dengan melaksanakan sosialisasi sejumlah aturan Kapolri supaya sampai ke jajaran.
Kemudian para Kasatker di jajaran Polda Kalsel telah melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam rangka melaksanakan seluruh program dan kegiatan serta pengelolaan anggaran secara transparan dan akuntabel.
"Kehidupan lingkungan keluarga ini harus benar-benar kita tanamkan integritas dan kejujuran yang pada akhirnya berdampak pada perilaku kehidupan di luar rumah," kata dia saat sosialisasi pemberdayaan peran serta masyarakat membangun keluarga berintegritas menuju sumber daya manusia yang presisi dan antikorupsi di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Polda Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Kamis.
Firli mencontohkan bagaimana peran isteri agar tetap menjadi keluarga yang sederhana, menanamkan nilai-nilai kejujuran, menawarkan nilai-nilai integritas anak-anak dengan menanamkan semangat untuk belajar.
Terlebih lagi isteri sebagai roda dalam kehidupan berumah tangga, sehingga memiliki peran untuk membangun keluarga dan jiwa antikorupsi.
Dalam upaya pencegahan, KPK pun memiliki program Pendidikan Keluarga untuk mewujudkan Indonesia bebas dari korupsi. Firli menyebut keluarga memiliki peran penting dan strategis membangun keluarga yang antikorupsi.
KPK menggandeng Polda Kalsel dalam hal mencegah terjadinya perbuatan tindak pidana korupsi terutama di lingkungan keluarga besar Polri.
Pola kolaborasi seperti ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh KPK bersama instansi korps Bhayangkara. Menandai kerja sama, digelar kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) dengan pemateri Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Brigjen Pol Kumbul Kusdwidjanto Sujadi.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto mengatakan keikutsertaan Bhayangkari dalam kegiatan bertujuan agar upaya membangun budaya antikorupsi juga bisa dimulai dari tingkat keluarga.
"Karena perempuan sebagai isteri dan ibu, juga bagian dari masyarakat besar dalam mencegah terjadinya korupsi," jelasnya.
Rikwanto mengungkapkan upaya Polda Kalsel dalam mewujudkan antikorupsi telah diwujudkan lewat budaya-budaya yang selama ini dikelola Inspektorat Pengawasan dengan melaksanakan sosialisasi sejumlah aturan Kapolri supaya sampai ke jajaran.
Kemudian para Kasatker di jajaran Polda Kalsel telah melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam rangka melaksanakan seluruh program dan kegiatan serta pengelolaan anggaran secara transparan dan akuntabel.