Bupati Barut dorong peningkatan transaksi pembayaran menjadi digital
Muara Teweh (ANTARA) - Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Nadalsyah mendorong peningkatan transaksi pembayaran belanja yang saat ini dalam katagori maju pada indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dan akan menuju perubahan dari sistem tunai menjadi nontunai (digital).
"Semoga indeks kita nantinya dapat naik menjadi digital," kata Nadalsyah disela menerima kunjungan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah Yura Adalin Djalins dan rombongan di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia, bahwa penerapan transaksi nontunai menjadi salah satu cara dalam mengelola keuangan negara dengan akuntabel, efektif dan efisien.
Adapun manfaat dari penggunaan transaksi nontunai di pemerintahan, yaitu sisi pembelanjaan dan pendapatan.
"Dalam era digitalisasi, kita bisa mengeliminasi mark up. Jadi apa yg dibayarkan, memang sampai ke penerima 100 persen," jelas Nadalsyah.
Selanjutnya, kata dia, dari sisi pendapatan, transaksi nontunai mampu mengendalikan terjadinya kebocoran penerimaan daerah.
"Pembayaran elektronik yang dilakukan, akan langsung masuk ke rekening kas daerah," ujar Nadalsyah.
Kepala Bank Indonesia Kalteng Yura Adalin Djalins mengatakan saat ini Kabupaten Barito Utara termasuk dalam kategori maju dalam indeks ETPD.
Hal ini, menurut dia, dapat dilihat dari adanya peningkatan pembayaran belanja dari tunai menjadi nontunai, terlebih sekarang adanya digitalisasi pembayaran pajak melalui Betang Mobile.
"Namun dapat ditingkatkan ke kategori selanjutnya yakni digital. Karena Barito Utara memiliki potensi yakni infrastruktur kotanya cukup maju, sinyal sudah bagus dan inisiatif dari BPPD sudah bagus," kata Yura.
"Semoga indeks kita nantinya dapat naik menjadi digital," kata Nadalsyah disela menerima kunjungan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah Yura Adalin Djalins dan rombongan di Muara Teweh, Kamis.
Menurut dia, bahwa penerapan transaksi nontunai menjadi salah satu cara dalam mengelola keuangan negara dengan akuntabel, efektif dan efisien.
Adapun manfaat dari penggunaan transaksi nontunai di pemerintahan, yaitu sisi pembelanjaan dan pendapatan.
"Dalam era digitalisasi, kita bisa mengeliminasi mark up. Jadi apa yg dibayarkan, memang sampai ke penerima 100 persen," jelas Nadalsyah.
Selanjutnya, kata dia, dari sisi pendapatan, transaksi nontunai mampu mengendalikan terjadinya kebocoran penerimaan daerah.
"Pembayaran elektronik yang dilakukan, akan langsung masuk ke rekening kas daerah," ujar Nadalsyah.
Kepala Bank Indonesia Kalteng Yura Adalin Djalins mengatakan saat ini Kabupaten Barito Utara termasuk dalam kategori maju dalam indeks ETPD.
Hal ini, menurut dia, dapat dilihat dari adanya peningkatan pembayaran belanja dari tunai menjadi nontunai, terlebih sekarang adanya digitalisasi pembayaran pajak melalui Betang Mobile.
"Namun dapat ditingkatkan ke kategori selanjutnya yakni digital. Karena Barito Utara memiliki potensi yakni infrastruktur kotanya cukup maju, sinyal sudah bagus dan inisiatif dari BPPD sudah bagus," kata Yura.