Jakarta (ANTARA) - Michelle (30), korban penganiayaan di Wihara Tien En Tang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjelaskan kronologi kekerasan yang dialaminya.
Peristiwa itu terjadi ketika sekelompok orang tidak dikenal mencoba masuk ke dalam wihara pada Kamis (22/9) lalu.
"Saya saat itu sedang berada di lantai dua melakukan persiapan ibadah, tiba-tiba suara barang pecah terdengar dari lantai satu, kemudahan listrik dimatikan," kata Michelle saat ditemui di depan wihara tersebut, Jumat.
Ketika turun ke lantai satu, Michelle mendapati beberapa orang tidak dikenal sudah masuk ke teras wihara.
Michelle dimaki-maki oleh sekelompok orang tersebut dan dipaksa untuk keluar dari wihara. Karena menolak, Michelle mendapat kekerasan berupa dorongan hingga lengannya membentur pagar.
"Didorong paksa ke pagar hingga tangan saya membentur pagar dan paha kanan saya lebam parah," kata dia.
Dia dan beberapa orang akhirnya keluar dari wihara. Michelle mengaku belum sempat mengambil barang-barang di dalam seperti laptop dan uang tunai.
Di saat yang sama, kuasa hukum Michelle dan pihak wihara, Waluyo meminta kepada Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kekerasan yang dialami kliennya itu.
"Kita sudah buat laporan, kita harapkan ada penindakan," kata dia.
Hingga saat ini, beberapa pihak belum bisa memastikan orang dibalik pengambil alihan wihara secara paksa ini.
Berita Terkait
Pemkab Barito Utara salurkan bantuan korban kebakaran di Datai Nirui
Kamis, 16 Mei 2024 18:20 Wib
Korban tugboat terbakar dirujuk ke Banjarmasin
Rabu, 15 Mei 2024 6:08 Wib
Satu korban kebakaran tugboat meninggal dunia di RSUD Tamiang Layang
Selasa, 14 Mei 2024 6:06 Wib
Korban banjir di daerah ini mulai menderita gatal-gatal
Senin, 13 Mei 2024 17:34 Wib
Polda Kalteng kerahkan tim pencarian 10 korban tugboat terbakar di Barsel
Senin, 13 Mei 2024 16:51 Wib
Tiga ABK korban tugboat terbakar di Barsel alami luka bakar
Senin, 13 Mei 2024 13:22 Wib
Pemkot salurkan makanan siap saji untuk korban kebakaran di Palangka Raya
Senin, 13 Mei 2024 11:11 Wib
Keluarga korban meninggal akibat senioritas STIP belum dihubungi keluarga pelaku
Kamis, 9 Mei 2024 23:51 Wib