Moskow (ANTARA) - Rusia pada Rabu (26/10/2022) melarang transaksi saham atau modal saham 45 bank atau unit perbankan, semuanya dimiliki oleh pihak-pihak di negara-negara yang disebut Rusia "tidak bersahabat" atau dimiliki melalui modal asing.
Negara-negara Barat dan sekutunya, termasuk Jepang, telah memberlakukan pembatasan keuangan pada Rusia sejak mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari. Moskow membalas dengan hambatan untuk bisnis Barat dan sekutu mereka meninggalkan Rusia, dan dalam beberapa kasus menyita aset mereka.
Daftar tersebut mengikuti dekrit yang dikeluarkan pada 5 Agustus oleh Presiden Vladimir Putin yang melarang yang dimiliki oleh pihak-pihak di negara-negara "tidak bersahabat" kecuali jika izin khusus diberikan.
Daftar tersebut, yang diterbitkan pada Rabu (26/10/2022), termasuk unit Rusia dari Intesa, Credit Suisse, Raiffeisen, Citi, OTP Bank dan UniCredit Bank, serta Yandex-Bank dan Ozon-Bank Rusia.
Citi, bank Wall Street terbesar yang hadir di Rusia dengan eksposur delapan miliar dolar AS, berencana untuk menghentikan hampir semua layanan perbankan institusional karena tidak dapat menjual bisnis di tengah undang-undang terkait sanksi baru-baru ini.
Penerjemah: Apep Suhendar
Berita Terkait
Dua oknum pegawai Bank Kalteng terjerat tindak pidana perbankan
Rabu, 30 Oktober 2024 18:05 Wib
Integrasi aplikasi Siskeudes, DPMD Kotim jalin kerja sama dengan perbankan
Rabu, 2 Oktober 2024 9:56 Wib
Kinerja bank umum di Kalimantan Tengah tumbuh cukup signifikan
Selasa, 9 Juli 2024 14:22 Wib
Sektor jasa keuangan Kalimantan Tengah tumbuh positif hingga Mei 2024
Jumat, 7 Juni 2024 10:58 Wib
Disperindag Palangka Raya bantu tingkatkan keterampilan pelaku koperasi
Selasa, 14 Mei 2024 17:07 Wib
OJK Kalteng nyatakan kredit sektor perbankan meningkat 7,63 persen
Jumat, 19 April 2024 10:01 Wib
MES Kotim apresiasi dukungan pemkab dan perbankan
Sabtu, 16 Maret 2024 16:50 Wib
OJK merilis panduan manajemen risiko iklim bagi perbankan
Senin, 4 Maret 2024 16:25 Wib