Palangka Raya (ANTARA) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalteng yang dijadikan sebagai wadah berhimpunnya organisasi pemuda siap memfasilitasi dialog humanis antara pemerintah provinsi setempat dengan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Merdeka (Geram).
Ketua KNPI Kalteng Muhammad Alfian Mawardi di Palangka Raya, Rabu, mengatakan langkah konkret tersebut diambil KNPI tentunya untuk menghindari terjadinya kericuhan seperti yang terjadi pada aksi jilid tiga pada beberapa waktu lalu.
"KNPI Kalteng sudah menyurati dan mengundang kedua belah pihak agar dapat melaksanakan dialog secara terbuka. Dialog tersebut sangat perlu dilakukan agar aspirasi yang disampaikan mahasiswa yang melakukan aksi, yang mengatasnamakan Geram dapat didengar langsung oleh pemprov setempat," katanya.
Alfian menuturkan, KNPI pada prinsipnya hanya ingin memfasilitasi antara pihak Geram dan Pemprov Kalteng. Dengan adanya dialog tersebut sangat diyakini semua persoalan dapat dimusyawarahkan dengan baik bahkan aspirasi yang disampaikan bisa terakomodir dengan baik.
Sebab, negara telah mengatur agar setiap persoalan yang terjadi dapat dilakukan dengan musyawarah, sehingga tercapai kesepakatan bersama untuk Kalteng yang lebih baik.
"Pada intinya saya dan pengurus KNPI ingin memfasilitasi antara Geram dengan pemprov setempat agar ada dialog yang humanis. Kami ingin aspirasi dan demokrasi dapat berjalan dengan baik di provinsi ini," bebernya.
Dia mengungkapkan, KNPI adalah milik masyarakat, terutama pemuda, maka sudah menjadi keharusan untuk memfasilitasi dialog tersebut.
Bahkan pihaknya tidak mau ada terjadi miskomunikasi antara peserta aksi dan pemprov setempat hingga mengakibatkan terjadi kericuhan.
"Kami tentu tidak menginginkan terjadinya kericuhan saat aksi dan penyampaian aspirasi oleh teman-teman OKP dan masyarakat. Kami di KNPI ingin yang terbaik, sehingga harus duduk bersama," pinta Alfian.
Alfian juga berharap, semua dapat memenuhi undangan KNPI Kalteng. Walaupun tidak, maka patut dipertanyakan, karena niat KNPI agar semua dapat tersampaikan dengan baik dan dialog dapat dilakukan dengan baik.
"Semoga kedua belah pihak yang kami surati itu dapat menghadiri dialog yang kami siapkan nantinya, sehingga tidak ada lagi terjadi miskomunikasi antara keduanya yang dapat merusak citra daerah dan nama OKP di daerah tersebut," demikian Muhammad Alfian Mawardi.