Pangkalan BunĀ (ANTARA) - Komunitas Tanaman Hias (KTH) Kotawaringin Barat gelar pameran dan bazar tanaman hias di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dengan menampilkan tanaman hias berharga puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah.
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 3-4 Desember, dan diikuti oleh 22 orang anggota dari KTH Kobar, ujar Panitia Pelaksana, Mariamah di Pangkalan Bun, Minggu.
"Dilaksanakannya pameran dan bazar tanaman hias ini sebagai wadah silaturahmi antar penghobi tanaman hias yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat. Selain itu juga, kita ingin memulai dan memajukan kembali penghobi tanaman hias di Kobar," ujarnya.
Berbagai jenis tanaman hias yang dipamerkan sekaligus diikutkan bazar pada gelaran market day tanaman hias tersebut, di antaranya, jenis Caladium, Begonia, Philodenron, Aglaonema, Calathea, dan Monstera.
"Tanaman yang dijual di sini bervariasi, dari harga paling murah Rp25 ribu dan paling mahal Rp75 juta," ujar Mariamah.
Baca juga: 130 pelaku UMKM ramaikan Kobar Expo 2022
Dikatakan Mariamah, mahalnya harga tanaman hias selain dari jenisnya, juga dikarenakan faktor kelangkaan dan lama pertumbuhannya dari tanaman tersebut.
"Contoh philadenron billitiae variegata yang harga Rp75 juta ini dikarenakan memang langka dan cukup susah di budidaya," ujarnya.
Sementara, untuk penjualan tanaman hias sendiri, pasca pandemi COVID-19 adanya penurunan hingga 50 persen, selain itu, penurunan harga juga hampir 30 persen.
"Waktu COVID-19 kemarin penjualan rame, bahkan untuk variegata biasanya dijual perlembar daun, sekarang sudah gak bisa," ucapnya.
Selain menjual berbagai tanaman hias, pada gelaran market day tanaman hias tersebut juga jual media tanam seperti pupuk, pot bunga, dan juga lelang tanaman hias.
Baca juga: Pemkab Kobar luncurkan area bongkar muat daerah "Abon Muda"
Baca juga: Kementerian ESDM bagikan 215 mesin perahu BBG ke nelayan di Kobar
Baca juga: Rapat berlangsung alot, UMK Kobar 2023 belum disepakati
Berita Terkait
DLH Kotim bersihkan tumpukan di depo sampah
Rabu, 18 Desember 2024 23:29 Wib
Berikut penyebab pembuluh darah di otak pecah
Rabu, 18 Desember 2024 9:37 Wib
Kementan gandeng TNI-Polri perkuat konsolidasi Brigade Pangan di Kapuas
Rabu, 18 Desember 2024 6:38 Wib
Pj Bupati dorong terwujudnya pemdes responsif di Kobar
Rabu, 18 Desember 2024 5:54 Wib
Komisi III sebut perlunya terobosan untuk atasi kekurangan dokter di Kotim
Selasa, 17 Desember 2024 21:26 Wib
Lagi tren, sensasi menikmati durian langsung di kebun
Selasa, 17 Desember 2024 19:59 Wib
Pertamina aktifkan Satgas Nataru, optimalkan penyaluran BBM di Kalteng
Selasa, 17 Desember 2024 19:10 Wib
Eloknya Kecak tradisional dan kontemporer di Bali
Selasa, 17 Desember 2024 18:02 Wib