Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah di provinsi setempat pada September 2022 sebesar 21,14 persen atau masuk kategori ketimpangan rendah.
Kondisi ketimpangan pengeluaran itu mengalami peningkatan dibandingkan Maret 2022 yang berkisar 21,01 persen, kata Statistisi Ahli Madya BPS Kalteng Ambar D Santoso di Palangka Raya, kemarin.
"Bahkan meningkat jika dibandingkan September 2021 yang hanya berkisar 20,99 persen," ucapnya.
Jika dibedakan menurut daerah, lanjut dia, persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di perkotaan sebesar 19,72 persen, sedangkan di perdesaan 22,37 persen.
"Jadi, berdasarkan kriteria Bank Dunia, ketimpangan di daerah perkotaan maupun di daerah perdesaan termasuk dalam kategori ketimpangan rendah," kata Ambar.
Berdasarkan data BPS, perkembangan angka Gini Ratio dalam periode September 2016-September 2022 di Kalteng berfluktuasi. Semenjak September 2018, angka Gini Ratio cenderung menurun dari waktu ke waktu. Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode tersebut terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Kalteng.
Baca juga: BPS: Penduduk miskin di Kalteng alami penurunan 3,49 ribu orang
"Namun demikian, akibat adanya lonjakan pandemi COVID-19, nilai Gini Ratio di provinsi setempat alami kenaikan kenaikan pada Maret 2021, dan kembali turun mulai September 2021," kata Statistisi Ahli Madya BPS Kalteng itu.
Dia menyebut, pada September 2022, provinsi di Indonesia yang mempunyai nilai Gini Ratio tertinggi tercatat di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu sebesar 0,459. Sementara Gini Ratio terendah tercatat di Provinsi Bangka Belitung dengan Gini Ratio sebesar 0,255.
"Jika dibandingkan Gini Ratio di kawasan regional Kalimantan terlihat relatif tidak berbeda, ketimpangan tertinggi terjadi di Kalimantan Timur sebesar 0,317 dan ketimpangan terendah di Kalimantan Utara sebesar 0,270," demikian Ambar.
Baca juga: BPS: Penumpang transportasi udara di Kalteng alami kenaikan 2,13 persen
Baca juga: Poldis perdagangan tiga komoditas di Kalteng libatkan dua pedagang perantara
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani Kalteng selama Desember 2022 alami kenaikan