Wali kota: Guru di Palangka Raya harus jaga semangat
Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Fairid Naparin melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota setempat Jayani meminta, agar para guru di daerah itu terus bersemangat dalam melaksanakan proses belajar mengajar walaupun masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Peran seorang guru tentunya sangat penting, terutama dalam mencetak sumber daya manusia (SDM), mumpuni, berkualitas dan cerdas. Maka dari itu kami harap para guru tetap bersemangat dalam proses belajar mengajar," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Jayani menuturkan, para tenaga pengajar memiliki kemampuan non teknis dalam adaptasi teknologi sebagai pendukung, dalam kegiatan belajar mengajar.
Akselerasi teknologi dalam dunia pendidikan tentunya akan berdampak lebih besar, jika diaplikasikan dengan cara berpikir kritis, komunikasi yang baik, kreativitas dan kolaborasi.
"Atau yang juga dikenal dengan 4C yaitu Critical Thinking, Communication, Creativity, Collaboration," ujarnya.
Baca juga: Disdik terus dukung visi dan misi Wali Kota Palangka Raya
Ia mengungkapkan, pihaknya juga mendukung program dan inisiatif Kemendikbud Ristek contohnya seperti guru penggerak, guru belajar, guru berbagi, merdeka belajar dan pendidikan karakter, sekaligus membantu menciptakan program yang kreatif dan berkelanjutan dalam portal Guru Belajar dan Berbagi.
"Seperti meningkatkan pengetahuan guru tentang penggunaan teknologi sederhana namun berdampak besar. Para guru disarankan untuk saling membantu dan berkolaborasi, dalam peningkatan kompetensi non teknis," beber Jayani yang juga mantan Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya itu.
Jayani yang juga pernah menjabat sebagai Kepala SMPN-1 Palangka Raya itu menambahkan, guru di daerah setempat diharapkan selalu bisa menjadi panutan atau 'role model' bagi para peserta didik dalam hal kedisiplinan, mengajar dan tata cara berbicara.
Dirinya menekankan, untuk mewujudkan itu memang tidak mudah perlu banyak pengorbanan baik dari segi materi, waktu, tenaga dan pikiran dalam proses belajar-mengajar di sekolah.
"Sosok guru ideal tentunya memiliki semangat dalam mengajar. Energi positif yang akan terus mendorong guru tersebut menjadikan para peserta didiknya berhasil," demikian Jayani.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya tekan inflasi melalui pasar beras murah
Baca juga: XL SATU hadirkan paket Rp276 ribu untuk kejar pertumbuhan pelanggan baru
Baca juga: Kakanwil: Kenaikan biaya perjalanan haji bentuk rasionalisasi
"Peran seorang guru tentunya sangat penting, terutama dalam mencetak sumber daya manusia (SDM), mumpuni, berkualitas dan cerdas. Maka dari itu kami harap para guru tetap bersemangat dalam proses belajar mengajar," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Jayani menuturkan, para tenaga pengajar memiliki kemampuan non teknis dalam adaptasi teknologi sebagai pendukung, dalam kegiatan belajar mengajar.
Akselerasi teknologi dalam dunia pendidikan tentunya akan berdampak lebih besar, jika diaplikasikan dengan cara berpikir kritis, komunikasi yang baik, kreativitas dan kolaborasi.
"Atau yang juga dikenal dengan 4C yaitu Critical Thinking, Communication, Creativity, Collaboration," ujarnya.
Baca juga: Disdik terus dukung visi dan misi Wali Kota Palangka Raya
Ia mengungkapkan, pihaknya juga mendukung program dan inisiatif Kemendikbud Ristek contohnya seperti guru penggerak, guru belajar, guru berbagi, merdeka belajar dan pendidikan karakter, sekaligus membantu menciptakan program yang kreatif dan berkelanjutan dalam portal Guru Belajar dan Berbagi.
"Seperti meningkatkan pengetahuan guru tentang penggunaan teknologi sederhana namun berdampak besar. Para guru disarankan untuk saling membantu dan berkolaborasi, dalam peningkatan kompetensi non teknis," beber Jayani yang juga mantan Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya itu.
Jayani yang juga pernah menjabat sebagai Kepala SMPN-1 Palangka Raya itu menambahkan, guru di daerah setempat diharapkan selalu bisa menjadi panutan atau 'role model' bagi para peserta didik dalam hal kedisiplinan, mengajar dan tata cara berbicara.
Dirinya menekankan, untuk mewujudkan itu memang tidak mudah perlu banyak pengorbanan baik dari segi materi, waktu, tenaga dan pikiran dalam proses belajar-mengajar di sekolah.
"Sosok guru ideal tentunya memiliki semangat dalam mengajar. Energi positif yang akan terus mendorong guru tersebut menjadikan para peserta didiknya berhasil," demikian Jayani.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya tekan inflasi melalui pasar beras murah
Baca juga: XL SATU hadirkan paket Rp276 ribu untuk kejar pertumbuhan pelanggan baru
Baca juga: Kakanwil: Kenaikan biaya perjalanan haji bentuk rasionalisasi