Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan persediaan vaksin COVID-19 di provinsi setempat masih sekitar 20 ribu dosis.
"Di provinsi masih ada sekitar 20 ribu dosis yang siap digeser ke kabupaten dan kota kapan saja dibutuhkan, mulai dari dosis satu, dua, tiga maupun empat," kata Suyuti di Palangka Raya, Selasa.
Dia menjelaskan vaksin tersebut sengaja disimpan pada gudang penyimpanan yang dimiliki pemerintah provinsi karena keterbatasan di kabupaten dan kota.
"Misalnya Pfizer, setelah dikeluarkan dari suhu (-)70 derajat, maksimal setelah sepekan akan rusak. Satu-satunya tempat penyimpanan yang memadai adalah pada Dinkes provinsi dan kabupaten tidak punya. Oleh karenanya apabila diambil dari penyimpanan, maka harus segera dihabiskan dalam waktu sepekan," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng sampaikan sejumlah masukan RUU Prioritas pada Prolegnas
Menurutnya, berdasarkan prediksi yang dia miliki, melihat dari laju vaksinasi saat ini, diperkirakan empat hingga enam bulan ke depan persediaan vaksin tersebut belum tentu habis. Sebab melihat dari tingkat minat penguat (booster) pertama saja sangat sulit apalagi kedua.
"Sekarang saja booster satu tidak lebih dari 30 persen. 30 persen inikan untuk sampai enam bulan yang memenuhi syarat lebih terbatas lagi, jadi mungkin nanti sampai empat bulan ke depan booster kedua tidak jauh dari angka 10 persen," papar Suyuti.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya tak lagi melaksanakan kegiatan vaksinasi khusus seperti halnya gebyar vaksin atau sejenisnya, karena dalam beberapa waktu terakhir hal tersebut dinilai sudah kurang efektif. Saat ini pelayanan vaksinasi kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa, yakni pada fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas.
Adapun berdasarkan data yang dirilis Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalteng per 30 Januari 2023, total capaian vaksinasi COVID-19 untuk dosis pertama adalah 2 juta lebih atau 100,62 persen, dosis kedua 1,7 juta lebih atau 86,42 persen, dosis ketiga 647 ribu lebih atau 31,80 persen, serta dosis keempat 16 ribu lebih atau 0,80 persen.*
Baca juga: Pemprov Kalteng bantu UMKM naik kelas melalui sertifikasi halal