OJK Kalteng tingkatkan kewaspadaan penipuan berkedok investasi terhadap para nakes

id Ojk kalteng, otoritas jasa keuangan, otto fitriandy, penipuan berkedok investasi, investasi abal-abal, kalteng, kalimant

OJK Kalteng tingkatkan kewaspadaan penipuan berkedok investasi terhadap para nakes

Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy. ANTARA/Muhammad Arif Hidayat.

Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap investasi, agar terhindar dari penipuan berkedok investasi yang dapat merugikan, termasuk di antaranya terhadap para tenaga kesehatan (nakes).

"Kami terus memperluas sasaran kegiatan edukasi ini, termasuk di antaranya kepada para tenaga kesehatan di Kalimantan Tengah yang juga berpeluang menjadi sasaran oknum pelaku penipuan yang berkedok investasi," kata Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy di
Palangka Raya, Kalteng Selasa.

Untuk itu, dalam kegiatan edukasi yang OJK laksanakan, pihaknya berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan, termasuk mewaspadai ancaman penipuan berkedok investasi yang ditawarkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Dia menjabarkan banyak modus penawaran penipuan, mulai dari penawaran investasi dengan imbal hasil yang tinggi hingga penawaran bisnis dengan skema deposit dana maupun member get member.

Oleh karenanya sebagai upaya menanggulangi maraknya penipuan berkedok investasi tersebut, OJK bersama lembaga negara lainnya membentuk Satuan Tugas Waspada Investasi (SWI).

"Masyarakat dapat melaporkan permasalahan terkait dengan penawaran penipuan berkedok investasi melalui kanal SWI di https://www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/default.aspx," ujar Otto.

Baca juga: Pemprov Kalteng sampaikan sejumlah masukan RUU Prioritas pada Prolegnas

Adapun yang baru saja pihaknya edukasi terkait hal ini adalah mereka yang merupakan para calon perawat dan bidan di Kota Palangka Raya. Otto menjabarkan, para tenaga kesehatan menjadi salah satu pihak yang rawan menjadi sasaran kegiatan ilegal tersebut.

"Apalagi nakes seperti halnya perawat maupun bidan yang bertugas di desa. Mereka juga sering dianggap masyarakat sebagai salah seorang yang berpengaruh dan dipercaya. Jika ada perawat atau bidan terjebak dalam penipuan berkedok investasi, tentu kondisi ini akan sangat merugikan," ucapnya.

Untuk itu OJK berharap dengan adanya sosialisasi dan edukasi yang telah terlaksana, khususnya calon perawat dan bidan nantinya saat sudah berpenghasilan dapat dengan bijak mengelola keuangan dengan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan, guna mencapai tujuan finansial masing-masing.

"Kami juga berharap pengetahuan dan keterampilan yang didapat dapat diteruskan dan disebarluaskan kepada rekan-rekan terdekat, sehingga teman-teman dapat membawa manfaat baik bagi lingkungan sekitar dengan menjadi agen literasi keuangan, paling tidak pada lingkup profesi," ucapnya.

Baca juga: Pemprov Kalteng bantu UMKM naik kelas melalui sertifikasi halal

Baca juga: Pemprov Kalteng terus pacu peningkatan jalan lingkungan

Baca juga: Berikut agenda pariwisata Kalteng masuk dalam KEN 2023