Jakarta (ANTARA) - Calon Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Rumania dan Republik Moldova Meidyatama Suryodiningrat menyampaikan salah satu visi yang dipaparkan dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) oleh Komisi I DPR RI adalah terkait isu pariwisata Indonesia.
“Meningkatkan jumlah wisatawan Rumania yang berkunjung ke Indonesia,” kata Dimas, sapaan karib Meidyatama, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.Ia menilai untuk dapat meningkatkan jumlah wisatawan Rumania yang berkunjung ke Indonesia diperlukan promosi dan diseminasi terkait potensi pariwisata Indonesia yang lebih gencar lagi.
“Sering dikatakan Indonesia adalah negara terbesar di dunia yang paling banyak tidak diketahui orang di luar negeri, gitu kan. Jadi, pasti aspek promosi pengenalan terhadap Indonesia, kalau enggak kenal, gimana mau datang,” ujarnya.
Menurut dia, faktor yang menjadi tantangan dalam meningkatkan jumlah wisatawan Rumania yang berkunjung ke Indonesia ialah karena tidak adanya penerbangan langsung dari Rumania ke Indonesia.
“Biasanya orang lewat Istanbul, lewat Doha atau terbang lebih jauh ke Amsterdam, baru ke Rumania,” imbuhnya.
Selain pariwisata, lanjut dia, visi-misi yang dipaparkannya saat uji kepatutan dan kelayakan secara umum adalah menyangkut soal peningkatan hubungan perdagangan di Rumania, serta layanan kepada warga negara Indonesia (WNI) di negara yang akan menjadi perwakilannya.
Meidyatama Suryodiningrat menjabat sebagai Direktur Utama Perum LKBN ANTARA sejak Januari 2016-2021, kemudian periode kepemimpinannya diperpanjang dari 2016-2025. Sebelumnya, ia menjadi Pemimpin Redaksi Harian The Jakarta Post selama enam tahun.
Pria lulusan Universitas Harvard jurusan Hubungan Internasional ini juga pernah menjalani karir sebagai analis sebuah firma konsultan strategis di Jakarta yang berhubungan dengan pemerintah dan kemasyarakatan.
Pada Rabu (1/2), Komisi I DPR RI Komisi I menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) secara tertutup terhadap 13 calon duta besar calon duta besar (dubes) luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) RI pada Rabu secara tertutup.
Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno mengatakan dalam uji kepatutan dan kelayakan masing-masing calon duta besar memaparkan visi-misinya dalam beberapa tahun ke depan di negara perwakilannya.
“Masing-masing dubes memaparkan visi-misinya, konsepnya, dan kita juga bahas apa saja yang masing-masing dubes akan targetkan untuk diselesaikan dalam beberapa waktu ke depan karena kan masa jabatan dubes berkisar antara 3-4 tahun jadi waktunya tidak terlalu panjang,” kata Dave di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Pelaksanaan fit and proper test ini sesuai dengan Pasal 13 ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Komisi I DPR RI adalah mitra Kementerian Luar Negeri.