Sedikit dan kurang subur, food estate singkong di Gumas minta dievaluasi
Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi II membidangi Sumber Daya Alam (SDA) DPRD Kalimantan Tengah Achmad Rasyid mengaku, pihaknya ada melakukan kunjungan lapangan ke lokasi penanaman singkong, yang merupakan salah satu proyek food estate pemerintah pusat di Kabupaten Gunung Mas.
Dari pantauan tersebut terlihat jumlah tanaman singkong yang telah ditanam masih relatif sedikit dan kurang subur serta tidak ada lagi aktivitas, kata Achmad Rasyid usai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Kalteng, Selasa.
"Kami melihat banyak alat berat yang berhenti dan tidak difungsikan. Informasi yang kami terima, aktivitas kerja di lokasi proyek singkong itu dihentikan sementara karena ada beberapa hal yang perlu siapkan lagi," ucapnya.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu pun menyarankan kepada pemerintah pusat, agar mengevaluasi kembali proyek penanaman singkong Gumas tersebut. Sebab, program tersebut sebenarnya sangat baik bagi perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalteng, terkhusus Gumas.
Dia mengatakan, dari 20 ribu lahan yang rencananya akan digunakan untuk proyek tanaman singkong tersebut, sudah berhasil digarap seluas 700 hektare. Luasnya lahan yang telah digarap itu sangat sayang apabila tidak dilanjutkan.
"Kalau menurut pantauan kami di lapangan, yang perlu dievaluasi itu terkait jenis tanaman yang cocok di lahan tersebut. Jadi, bisa lebih subur dan memberikan manfaat bagi negara dan daerah ini," kata Achmad Rasyid.
Selain mengevaluasi secara menyeluruh, legislator Kalteng itu juga menyarankan pemerintah pusat, khususnya kementerian terkait, lebih meningkatkan komunikasi dan koordinasi kepada pemerintah provinsi dan Kabupaten Gunung Mas, terkhusus satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) teknis dan masyarakat setempat.
Dia mengatakan, koordinasi dan komunikasi itu juga sebagai salah satu cara mencari solusi menekan biaya yang tinggi dalam mensukseskan proyek penanaman singkong tersebut. Sebab, berdasarkan informasi, terhentinya penanaman singkong itu akibat belum turun atau cairnya anggaran.
"Kami dari DPRD Kalteng sangat berharap proyek itu dapat terus dilanjutkan. Bagaimanapun, proyek itu pasti memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kalteng," demikian Achmad Rasyid.
Dari pantauan tersebut terlihat jumlah tanaman singkong yang telah ditanam masih relatif sedikit dan kurang subur serta tidak ada lagi aktivitas, kata Achmad Rasyid usai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Kalteng, Selasa.
"Kami melihat banyak alat berat yang berhenti dan tidak difungsikan. Informasi yang kami terima, aktivitas kerja di lokasi proyek singkong itu dihentikan sementara karena ada beberapa hal yang perlu siapkan lagi," ucapnya.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu pun menyarankan kepada pemerintah pusat, agar mengevaluasi kembali proyek penanaman singkong Gumas tersebut. Sebab, program tersebut sebenarnya sangat baik bagi perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalteng, terkhusus Gumas.
Dia mengatakan, dari 20 ribu lahan yang rencananya akan digunakan untuk proyek tanaman singkong tersebut, sudah berhasil digarap seluas 700 hektare. Luasnya lahan yang telah digarap itu sangat sayang apabila tidak dilanjutkan.
"Kalau menurut pantauan kami di lapangan, yang perlu dievaluasi itu terkait jenis tanaman yang cocok di lahan tersebut. Jadi, bisa lebih subur dan memberikan manfaat bagi negara dan daerah ini," kata Achmad Rasyid.
Selain mengevaluasi secara menyeluruh, legislator Kalteng itu juga menyarankan pemerintah pusat, khususnya kementerian terkait, lebih meningkatkan komunikasi dan koordinasi kepada pemerintah provinsi dan Kabupaten Gunung Mas, terkhusus satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) teknis dan masyarakat setempat.
Dia mengatakan, koordinasi dan komunikasi itu juga sebagai salah satu cara mencari solusi menekan biaya yang tinggi dalam mensukseskan proyek penanaman singkong tersebut. Sebab, berdasarkan informasi, terhentinya penanaman singkong itu akibat belum turun atau cairnya anggaran.
"Kami dari DPRD Kalteng sangat berharap proyek itu dapat terus dilanjutkan. Bagaimanapun, proyek itu pasti memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kalteng," demikian Achmad Rasyid.