Inovasi teknologi tepat guna masyarakat Kotim berpotensi dikembangkan skala besar

id Inovasi teknologi tepat guna masyarakat Kotim berpotensi dikembangkan skala besar, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, bupati kotim, bupati Ha

Inovasi teknologi tepat guna masyarakat Kotim berpotensi dikembangkan skala besar

Bupati Halikinnor mendengarkan penjelasan Riduwan Kesuma terkait inovasi perangkat listrik bertenaga surya saat lomba inovasi teknologi tepat guna di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Selasa (21/2/2023). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor mengapresiasi inovasi-inovasi tepat guna karya masyarakat setempat yang menurutnya sangat bagus, bahkan berpotensi dikembangkan dalam skala besar. 

"Saya lihat tadi ada beberapa yang bisa dikembangkan lebih luas karena bermanfaat bagi masyarakat. Pemerintah akan mendukung, makanya saya minta coba dibuat proposal untuk skala besar," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Selasa.

Hal itu disampaikannya saat membuka lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2023. Lomba tahunan ini dilaksanakan di halaman kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Timur di Jalan Jenderal Sudirman. 

Lomba inovasi TTG ini diikuti belasan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Berbagai produk inovasi karya peserta di antaranya mesin pembuat pakan ikan, perangkat listrik bertenaga surya, pengupas kulit bawang, pemotong biji ketapang, puding dari biji ketapang, tempat sampah dan lainnya. 

Halikinnor mengapresiasi dan tertarik dengan inovasi-inovasi yang dihasilkan. Dia berharap inovasi yang dihasilkan dan menjadi terbaik dalam lomba ini, bisa diikutkan lomba serupa di tingkat provinsi, bahkan nasional. 

Dua inovasi yang cukup menarik perhatian Halikinnor adalah perangkat pembuat pakan ikan dan perangkat listrik bertenaga surya. Dua inovasi ini dinilai bisa dikembangkan dalam skala besar karena bermanfaat untuk masyarakat. 

Baca juga: Umsa targetkan 300 mahasiswa baru

"Seperti listrik tenaga surya ini bisa saja dijajaki peluang kerja sama melalui DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) karena bisa digunakan, khususnya untuk desa-desa yang belum tersambung listrik PLN," kata Halikinnor. 

 Begitu pula untuk mesin pembuatan pakan ikan, dinilai sangat tepat jika dikembangkan dalam skala besar. Tujuannya supaya masyarakat yang membudidayakan ikan bisa mendapatkan harga pakan ikan lebih murah dibanding di pasaran. 

"Kendala selama ini yang membuat kita sulit bersaing itu salah satunya karena harga pakan yang mahal dibanding di daerah lain. Kalau kita bisa membuat sendiri pakan ikan dengan harga jauh lebih murah maka ini tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat," sambung Halikinnor. 

Halikinnor menambahkan, masyarakat tidak boleh menyerah dengan keterbatasan yang ada. Semua perlu dijawab dengan inovasi-inovasi yang bisa dijadikan solusi. 

Hadirnya teknologi di desa, secara tidak langsung meningkatkan kemampuan memproduksi, memberikan nilai tambah pada komoditas lokal, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. 

Tidak hanya itu saja, teknologi menciptakan kelompok-kelompok usaha mandiri yang berkemampuan dalam mendorong kegiatan ekonomi produktif. Halikinnor meminta kepada camat dan kepala desa untuk mengaktifkan kembali Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi) yang ada di kecamatan dan desa sehingga bisa selalu berinovasi menciptakan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bantu operasional PAUD

Baca juga: Bupati Kotim apresiasi tekad pengusaha lokal tingkatkan kemampuan

Baca juga: DPRD Kotim berharap hasil reses ditindaklanjuti