Pemprov-Bulog lakukan intervensi pasar dorong stabilisasi harga di Katingan
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama Perum Bulog melaksanakan intervensi pasar di wilayah Kasongan, Kabupaten Katingan untuk mendorong stabilisasi harga khususnya komoditas beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi dihubungi dari Palangka Raya, Jumat, mengatakan, upaya intervensi ini sekaligus menindaklanjuti hasil rakor pengendalian inflasi daerah.
"Kami langsung berkoordinasi bersama Perum Bulog Kanwil Kalteng dan segera melakukan intervensi melalui penyaluran beras dengan harga terjangkau salah satunya di wilayah Kasongan," jelasnya.
Diharapkan melalui penjualan beras ini, dapat mendorong stabilisasi harga di Kasongan termasuk menjaga daya beli masyarakat. Adapun berdasarkan data yang dihimpun Dishanpang Kalteng, harga beras di Kasongan cukup bervariasi, mulai dari Rp12.000 hingga Rp25.000 per kilogramnya.
Manajer Suplai Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) pada Perum Bulog Kanwil Kalteng Ahmad Roni Anwar menjelaskan, hari ini pihaknya menjual beras kualitas medium Program Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP).
"Total beras Program SPHP yang kami distribusikan hari ini di Kasongan sebanyak dua ton, dengan harga Rp48.000 per lima kilogramnya," terangnya.
Baca juga: Festival Tambun Bungai dekatkan masyarakat dengan tradisi dan warisan budaya
Dia menyampaikan, masyarakat sangat antusias dengan kegiatan penjualan beras medium Program SPHP tersebut, sehingga sebanyak dua ton beras yang dibawa pun habis dibeli.
"Awalnya tadi kami atur agar setiap warga maksimal dapat membeli dua kemasan lima kilogram beras, namun berjalannya waktu melihat banyaknya warga yang ingin membeli, akhirnya kami batasi setiap orang hanya dapat membeli satu kemasan saja," jelasnya.
Rencananya minggu depan pihaknya akan kembali melakukan kegiatan serupa di wilayah Kasongan dengan alokasi jumlah beras yang dibawa akan ditambah.
"Kami harapkan melalui penjualan beras ini dapat menjaga daya beli masyarakat, mendorong stabilisasi harga di pasar, hingga menjaga tingkat inflasi daerah," tuturnya.
Baca juga: Inflasi Kalteng terkendali berkat konsistensi TPID lakukan intervensi
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong optimalisasi sektor budpar tingkatkan PAD
Baca juga: Wagub: Kalteng jadi prioritas pelaksanaan Panen Nusantara
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi dihubungi dari Palangka Raya, Jumat, mengatakan, upaya intervensi ini sekaligus menindaklanjuti hasil rakor pengendalian inflasi daerah.
"Kami langsung berkoordinasi bersama Perum Bulog Kanwil Kalteng dan segera melakukan intervensi melalui penyaluran beras dengan harga terjangkau salah satunya di wilayah Kasongan," jelasnya.
Diharapkan melalui penjualan beras ini, dapat mendorong stabilisasi harga di Kasongan termasuk menjaga daya beli masyarakat. Adapun berdasarkan data yang dihimpun Dishanpang Kalteng, harga beras di Kasongan cukup bervariasi, mulai dari Rp12.000 hingga Rp25.000 per kilogramnya.
Manajer Suplai Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) pada Perum Bulog Kanwil Kalteng Ahmad Roni Anwar menjelaskan, hari ini pihaknya menjual beras kualitas medium Program Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP).
"Total beras Program SPHP yang kami distribusikan hari ini di Kasongan sebanyak dua ton, dengan harga Rp48.000 per lima kilogramnya," terangnya.
Baca juga: Festival Tambun Bungai dekatkan masyarakat dengan tradisi dan warisan budaya
Dia menyampaikan, masyarakat sangat antusias dengan kegiatan penjualan beras medium Program SPHP tersebut, sehingga sebanyak dua ton beras yang dibawa pun habis dibeli.
"Awalnya tadi kami atur agar setiap warga maksimal dapat membeli dua kemasan lima kilogram beras, namun berjalannya waktu melihat banyaknya warga yang ingin membeli, akhirnya kami batasi setiap orang hanya dapat membeli satu kemasan saja," jelasnya.
Rencananya minggu depan pihaknya akan kembali melakukan kegiatan serupa di wilayah Kasongan dengan alokasi jumlah beras yang dibawa akan ditambah.
"Kami harapkan melalui penjualan beras ini dapat menjaga daya beli masyarakat, mendorong stabilisasi harga di pasar, hingga menjaga tingkat inflasi daerah," tuturnya.
Baca juga: Inflasi Kalteng terkendali berkat konsistensi TPID lakukan intervensi
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong optimalisasi sektor budpar tingkatkan PAD
Baca juga: Wagub: Kalteng jadi prioritas pelaksanaan Panen Nusantara