“Semua statement bahwa Shin Tae-yong akan diganti itu salah besar. Saya bertemu dengan Shin Tae-yong sebelum berangkat untuk lihat program dan beliau minta dukungan,” jelas Erick kepada wartawan usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan isu penggantian Shin Tae-yong digulirkan media-media asal Vietnam. Menurut Erick itu merupakan bentuk perang psikologis untuk menjatuhkan mental timnas Indonesia.
“Kemarin juga saya ditanya apakah mau ganti Shin Tae-yong, coba lihat beritanya. Itu media-media dari Negara Vietnam. Kenapa media di Indonesia ikut nulis? Artinya itu psywar untuk menjatuhkan mental kita,” kata Erick.
Baca juga: Babat habis mafia bola, Kapolri siap bersinergi dengan PSSI
Dia meminta media di Indonesia mendukung segala hal yang bertujuan demi kemajuan timnas.
“Media jangan menjadi bagian untuk yang tidak mendukung timnas Indonesia terbang tinggi. Ataupun ketika tersungkur kita menunjuk-nunjuk. Ini Merah Putih loh. Dulu waktu perang, kita robek bendera biru jadi Merah Putih loh. Masa kita mau robek diri kita sendiri,” ujar Erick.
Dia justru mempertanyakan pemberitaan yang digulirkan media-media Vietnam tentang penggantian Shin Tae-yong, “Mungkin jangan-jangan Vietnam yang mau ganti pelatih. Mungkin, saya nggak tahu. Mereka mungkin takut lihat tim kita”.
“Vietnam itu kemarin menang 1-0 lawan Australia, kita kalah. Tapi ada di babak sebelumnya kita menang 3-2. Mereka ingin rusak mental pemain dan ofisial kita,” kata Erick.
Dia menekankan kontrak Shin Tae-yong masih ada. Saat ini Indonesia akan fokus pada hasil kerja timnas terlebih dulu.
“Saya rasa dia pelatih yang bagus dan harus didukung. Isunya bukan perpanjang atau tidak, kita harus support timnas kita,” kata Erick yang juga merupakan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu.
Baca juga: NU dan PSSI dinilai jadi panggung Erick Thohir di Pilpres 2024
Baca juga: Pengamat politik sebut Erick Thohir cocok dengan Ganjar maupun Prabowo
Baca juga: Erick Thohir : Langkah keras PSSI habisi pelaku pengaturan skor