Pemda di Kalteng diminta perhatikan penataan sanitasi dan sarana MCK
Palangka Raya (ANTARA) - Wakil rakyat Kalimantan Tengah dari daerah pemilihan V meliputi Kapuas dan Pulang Pisau, Freddy Ering mengingatkan sekaligus meminta pemerintah di provinsi ini, agar memberikan perhatian serius terhadap penataan sanitasi, sarana MCK (mandi cuci kakus) dan ketersediaan air bersih di wilayahnya masing-masing.
Permintaan tersebut karena masih banyak masyarakat di provinsi ini yang mengeluhkan permasalahan tersebut dan disampaikan kepada para anggota DPRD Kalteng saat reses, kata Freddy Ering melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Jumat.
"Saya pun baru menerima aspirasi terkait sanitasi, MCK dan ketersedian air bersih dari masyarakat di Desa Saka Mangkahai, Kecamatan Kapuas Barat. Jadi memang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah," ucapnya.
Menurut Ketua Komisi I DPRD Kalteng ini, permasalahan sanitasi, MCK dan air bersih ini erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat. Sebab, bila sanitasi tidak tertata dengan baik, sarana MCK minim ataupun tidak ada, serta ketersediaan air bersih sangat kurang, pasti akan berdampak pada timbulnya berbagai penyakit.
"Upaya mengurangi ataupun menekan angka stunting di provinsi ini pun erat kaitannya dengan ketiga hal tersebut. Jadi, pemerintah di Kalteng harus tetap memberikan perhatian terhadap sanitasi, MCK dan ketersediaan air bersih," kata Freddy Ering.
Baca juga: Sejumlah desa di Kalteng minta dukungan pengembangan sektor perikanan
Selain ketiga masalah itu, Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menerima aspirasi yang berkaitan dengan infrastruktur jalan dan jembatan pada saat melakukan reses dari tanggal 26 Pebruari hingga 5 Maret 2023 di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.
Dia mengatakan, aspirasi dari masyarakat di Desa Tangkahen yang paling penting dan mendesak diperhatikan pemerintah yakni, pembuatan siring/turap sebagai upaya mencegah terjadinya erosi dan longsor akibat meluapnya air dari Sungai Kahayan. Bahkan khawatirkan akan berdampak pada rusaknya jalan dan mengganggu pemukiman penduduk di Desa Tangkahen.
"Itu sebagian aspirasi masyarakat yang saya terima saat melaksanakan reses perseorangan di dapil V," demikian Freddy Ering.
Baca juga: Fraksi Golkar Kalteng sepakat DPRD ikuti Bimtek Wawasan Kebangsaan
Baca juga: Lokasi pembangunan Universitas di DAS Barito diusulkan di Muara Teweh
Baca juga: Warga Sekonyer minta pemerintah bantu pemenuhan air minum, kata Legislator Kalteng
Permintaan tersebut karena masih banyak masyarakat di provinsi ini yang mengeluhkan permasalahan tersebut dan disampaikan kepada para anggota DPRD Kalteng saat reses, kata Freddy Ering melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Jumat.
"Saya pun baru menerima aspirasi terkait sanitasi, MCK dan ketersedian air bersih dari masyarakat di Desa Saka Mangkahai, Kecamatan Kapuas Barat. Jadi memang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah," ucapnya.
Menurut Ketua Komisi I DPRD Kalteng ini, permasalahan sanitasi, MCK dan air bersih ini erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat. Sebab, bila sanitasi tidak tertata dengan baik, sarana MCK minim ataupun tidak ada, serta ketersediaan air bersih sangat kurang, pasti akan berdampak pada timbulnya berbagai penyakit.
"Upaya mengurangi ataupun menekan angka stunting di provinsi ini pun erat kaitannya dengan ketiga hal tersebut. Jadi, pemerintah di Kalteng harus tetap memberikan perhatian terhadap sanitasi, MCK dan ketersediaan air bersih," kata Freddy Ering.
Baca juga: Sejumlah desa di Kalteng minta dukungan pengembangan sektor perikanan
Selain ketiga masalah itu, Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menerima aspirasi yang berkaitan dengan infrastruktur jalan dan jembatan pada saat melakukan reses dari tanggal 26 Pebruari hingga 5 Maret 2023 di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.
Dia mengatakan, aspirasi dari masyarakat di Desa Tangkahen yang paling penting dan mendesak diperhatikan pemerintah yakni, pembuatan siring/turap sebagai upaya mencegah terjadinya erosi dan longsor akibat meluapnya air dari Sungai Kahayan. Bahkan khawatirkan akan berdampak pada rusaknya jalan dan mengganggu pemukiman penduduk di Desa Tangkahen.
"Itu sebagian aspirasi masyarakat yang saya terima saat melaksanakan reses perseorangan di dapil V," demikian Freddy Ering.
Baca juga: Fraksi Golkar Kalteng sepakat DPRD ikuti Bimtek Wawasan Kebangsaan
Baca juga: Lokasi pembangunan Universitas di DAS Barito diusulkan di Muara Teweh
Baca juga: Warga Sekonyer minta pemerintah bantu pemenuhan air minum, kata Legislator Kalteng