Legislator Kotim: Pembangunan dimulai lebih awal cegah kegagalan
Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Sihol Parningotan Lumban Gaol mendorong pembangunan fisik dimulai lebih awal agar hasilnya optimal sesuai harapan.
"Berbagai risiko yang bisa mengganggu pekerjaan fisik itu harus dipertimbangkan, misalnya banjir atau faktor lainnya. Makanya kalau pembangunan dimulai lebih awal maka diharapkan bisa rampung tepat waktu," kata Lumban Gaol di Sampit.
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Seperti hasil koordinasi Komisi III dengan Dinas Pendidikan, ternyata pada 2022 lalu ada pekerjaan fisik berupa pembangunan ruang kelas baru tidak bisa terlaksana lantaran terjadi banjir.
Menurutnya, kegagalan itu seharusnya tidak terjadi jika pekerjaan fisik dilaksanakan lebih awal. Namun jika pekerjaan baru dimulai pertengahan atau di akhir tahun, maka sangat berisiko gagal atau tidak maksimal jika ada kendala seperti banjir karena tidak memungkinkan lagi dituntaskan dalam waktu singkat.
Ketua Fraksi Demokrat ini berharap masalah ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Jangan sampai anggaran yang dialokasikan menjadi sia-sia lantaran proyek fisik tidak bisa dikerjakan atau dituntaskan akibat waktu yang sangat singkat.
Idealnya, lelang langsung dilaksanakan di awal tahun sehingga pekerjaan juga bisa segera dilaksanakan. Jika pekerjaan rampung, bahkan masih ada waktu untuk mengevaluasi dan menyempurnakan jika ditemukan masih ada kekurangan dalam pekerjaan maupun kualitasnya.
"Sangat disayangkan kalau pembangunan tidak terlaksana, padahal tambahan ruang kelas baru sangat dibutuhkan karena banyak sekolah yang peserta didiknya sangat banyak. Ini harus menjadi perhatian serius agar tidak terulang," tambah Lumban Gaol.
Tidak hanya Dinas Pendidikan, Lumban Gaol berharap perbaikan serupa juga dilakukan di satuan organisasi perangkat daerah lainnya. Tujuannya agar pembangunan fisik berjalan dengan lancar, tepat waktu, tepat biaya dan berkualitas sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat.
"Kalau pekerjaan dilakukan tergesa-gesa karena mengejar waktu di akhir tahun, dikhawatirkan akan berdampak terhadap hasil karena kualitas menjadi diabaikan. Saya harap itu tidak sampai terjadi," demikian Lumban Gaol.
"Berbagai risiko yang bisa mengganggu pekerjaan fisik itu harus dipertimbangkan, misalnya banjir atau faktor lainnya. Makanya kalau pembangunan dimulai lebih awal maka diharapkan bisa rampung tepat waktu," kata Lumban Gaol di Sampit.
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Seperti hasil koordinasi Komisi III dengan Dinas Pendidikan, ternyata pada 2022 lalu ada pekerjaan fisik berupa pembangunan ruang kelas baru tidak bisa terlaksana lantaran terjadi banjir.
Menurutnya, kegagalan itu seharusnya tidak terjadi jika pekerjaan fisik dilaksanakan lebih awal. Namun jika pekerjaan baru dimulai pertengahan atau di akhir tahun, maka sangat berisiko gagal atau tidak maksimal jika ada kendala seperti banjir karena tidak memungkinkan lagi dituntaskan dalam waktu singkat.
Ketua Fraksi Demokrat ini berharap masalah ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Jangan sampai anggaran yang dialokasikan menjadi sia-sia lantaran proyek fisik tidak bisa dikerjakan atau dituntaskan akibat waktu yang sangat singkat.
Idealnya, lelang langsung dilaksanakan di awal tahun sehingga pekerjaan juga bisa segera dilaksanakan. Jika pekerjaan rampung, bahkan masih ada waktu untuk mengevaluasi dan menyempurnakan jika ditemukan masih ada kekurangan dalam pekerjaan maupun kualitasnya.
"Sangat disayangkan kalau pembangunan tidak terlaksana, padahal tambahan ruang kelas baru sangat dibutuhkan karena banyak sekolah yang peserta didiknya sangat banyak. Ini harus menjadi perhatian serius agar tidak terulang," tambah Lumban Gaol.
Tidak hanya Dinas Pendidikan, Lumban Gaol berharap perbaikan serupa juga dilakukan di satuan organisasi perangkat daerah lainnya. Tujuannya agar pembangunan fisik berjalan dengan lancar, tepat waktu, tepat biaya dan berkualitas sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat.
"Kalau pekerjaan dilakukan tergesa-gesa karena mengejar waktu di akhir tahun, dikhawatirkan akan berdampak terhadap hasil karena kualitas menjadi diabaikan. Saya harap itu tidak sampai terjadi," demikian Lumban Gaol.