Gianyar, Bali (ANTARA) - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, anak perusahaan BUMN Telkom Indonesia, tengah menyiapkan beberapa alternatif desain menara untuk mendukung ketersediaan layanan telekomunikasi dari operator seluler di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko atau akrab disapa Teddy mengatakan pihaknya perusahaan penyedia menara telekomunikasi ini menjadi bagian dari pihak untuk mendukung pengembangan infrastruktur digital di IKN. Menurut dia, menara yang akan dibangun menyelaraskan dengan tema IKN sebagai wilayah yang ramah lingkungan."Tower kami itu nanti juga akan tidak sekadar terkamuflase tetapi kita akan menggunakan tower-tower dengan desain dan material yang berbeda, tidak dominan unsur besi tapi nanti akan ada beberapa unsur karbonnya sehingga diharapkan ini menyelaraskan tema dari kota yang ramah energi atau green city," kata Teddy saat media gathering di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (16/3).
Direktur Operasi dan Pembangunan (COO) Mitratel Pratignyo A. Budiman menambahkan perusahaan akan selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mendukung pembangunan IKN secara aktif. Desain menara baru, termasuk ketentuan ketinggiannya, akan merujuk pada kebijakan yang dikeluarkan Otorita IKN.
"Klu detailnya belum pasti, tetapi kita sudah menyiapkan beberapa alternatif yang mengakomodir tower yang go green yang sifatnya secara estetika bagus dengan beberapa desain yang mengakomodir budaya lokal, secara ketinggian pun akan kita sesuaikan dengan izin yang diatur dalam IKN nanti," kata Pratignyo.
Jumlah menara baru masih dinamis sesuai dengan permintaan. Pratignyo mengatakan pihaknya akan konsolidasi dengan operator seluler terkait rencana pembangunan menara baru di IKN. Pada saat pusat pemerintahan sudah benar-benar pindah, imbuh dia, Mitratel akan menyesuaikan dan menambah kebutuhan operator seluler di IKN.
"Kami akan mengikuti pertumbuhan traffic yang ada di situ, baik operator Telkomsel, Smartfren, XL, dan lain-lain, tetapi kami mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh IKN. Bentuknya (menara telekomunikasi) seperti apa, tingginya seperti apa, sesuai dengan regulasinya," kata Pratignyo.
Menurut dia, terdapat satu menara yang memang sudah ada di wilayah IKN untuk menunjang aktivitas kunjungan dan pembangunan di daerah tersebut. Satu menara ini nantinya juga akan menyesuaikan dengan ketentuan dari Otorita IKN.
Baca juga: Dukung 5G, Mitratel akan gelar 13 ribu km fiber optik tahun ini
Hingga saat ini, Pratignyo memperkirakan akan ada 11 menara yang dibangun pada jalur mulai dari jalan tol hingga menuju ke IKN. Menurut dia, pembicaraan dengan pihak operator seluler terkait rencana pembangunan menara sudah dilakukan, hanya saja pihaknya masih menunggu kepastian regulasi dari IKN."Kalau dengan operator kita sudah bicara cuma kan ini aturannya belum pasti. Jadi dari IKN sendiri belum memutuskan ketinggian maksimalnya (untuk menara telekomunikasi) berapa (meter)," kata Pratignyo.