Palangka Raya (ANTARA) - Satu orang utan berukuran besar masuk ke pemukiman warga yang berada di Jalan Victoria, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.
Salah seorang warga Jalan Victoria bernama Sakini di Palangka Raya, Selasa, mengatakan orang utan yang diketahui berjenis kelamin jantan itu masuk ke pemukiman warga sejak pagi hari dan berkeliling di sekitar rumahnya.
"Awalnya orang utan itu berada di belakang rumah saya, kemudian orang utan tersebut memanjat pohon untuk mencari makan, bahkan buah rambutan milik kami juga habis dimakannya ketika dia bergelantungan di atas pohon tersebut," katanya.
Selanjutnya ia juga khawatir karena orang tuan berukuran besar tersebut dapat membahayakan nyawa anak-anak serta warga sekitar.
Dengan keberadaan orang utan di lingkup pemukiman warga tersebut, Sakini juga telah melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng untuk mengevakuasi orang utan agar dapat dikembalikan ke habitatnya.
"Kami sudah melaporkan terkait hal ini ke BKSDA Kalteng, tapi ini kami masih menunggu petugas untuk mengevakuasi," bebernya.
Sementara itu, salah seorang Polisi Hutan (Polhut) dari BKSDA Kalteng Perdi mengungkapkan, berdasarkan koordinasi dengan pimpinan terkait hal tersebut, pihaknya tidak melakukan evakuasi orang utan tersebut untuk dibawa ke habitatnya.
"Jadi untuk sementara kami akan terus melakukan pemantauan dengan menempatkan petugas untuk berjaga-jaga di lokasi," katanya saat dikonfirmasi wartawan usai memantau orang utan tersebut.
Dibeberkan Perdi, langkah selanjutnya jika memungkinkan petugas akan menggiring satwa yang memiliki kekuatan kurang lebih tiga sampai empat kali lipat dari manusia itu ke habitatnya di Taman Nasional Sabangau.
Berdasarkan pantauan dari data, antara pemukiman warga dengan Taman Nasional Sabangau berjarak kurang lebih 6 kilometer saja.
"Kebiasaan orang utan tersebut, ketika menjelang sore hari orang utan tersebut akan pergi ke hutan untuk mencari kayu atau dahan dan membuat tempat tidur," bebernya.
Perdi menambahkan, satwa yang masuk kategori dilindungi itu diperkirakan memiliki bobot seberat 65 hingga 70 kilogram tersebut masuk ke pemukiman warga akibat tersesat dari habitatnya.
Sebab, orang utan memiliki daya ingat yang kuat sehingga bisa saja dalam memori satwa itu, kawasan Jalan Victoria merupakan hutan tempat ia tinggal.
"Kalau mencari makan ke pemukiman warga itu kemungkinan kecil. Karena di Taman Nasional Sabangau itu sumber makanannya tidak akan kurang. Jadi kemungkinan satwa ini tersesat masuk ke permukiman warga," kata Perdi.
Berita Terkait
UMPR laksanakan asesmen dosen dan pegawai untuk optimalkan kinerja
Rabu, 18 Desember 2024 22:17 Wib
Polda Kalteng beberkan peran tersangka H dalam pembunuhan melibatkan oknum polisi
Rabu, 18 Desember 2024 20:39 Wib
BPBD Palangka Raya tetap siaga meski status tanggap darurat banjir berakhir
Rabu, 18 Desember 2024 20:07 Wib
Dinas Damkar minta warga waspadai pohon tumbang saat hujan
Rabu, 18 Desember 2024 18:29 Wib
Pemkot Palangka Raya diminta terus gelar operasi pasar murah
Rabu, 18 Desember 2024 18:25 Wib
Selama 2024, DPRD Palangka Raya telah bahas 11 raperda
Rabu, 18 Desember 2024 18:17 Wib
Pemerintah diminta maksimalkan persiapan posko mudik
Rabu, 18 Desember 2024 17:37 Wib
Legislator berharap pemerintah pusat kaji ulang kenaikan PPN 12 persen
Rabu, 18 Desember 2024 17:22 Wib