Orang utan berukuran besar masuk ke pemukiman warga di Palangka Raya

id Orangutan,Palangka Raya,Kalteng,Polhut Perdi,BKSDA Kalteng,Jalan Victoria

Orang utan berukuran besar masuk ke pemukiman warga di Palangka Raya

Orangutan berukuran besar masuk ke pemukiman warga di Jalan Victoria Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah yang sempat membuat warga resah, Selasa (4/4/2023). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Satu orang utan berukuran besar masuk ke pemukiman warga yang berada di Jalan Victoria, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Salah seorang warga Jalan Victoria bernama Sakini di Palangka Raya, Selasa, mengatakan orang utan yang diketahui berjenis kelamin jantan itu masuk ke pemukiman warga sejak pagi hari dan berkeliling di sekitar rumahnya.

"Awalnya orang utan itu berada di belakang rumah saya, kemudian orang utan tersebut memanjat pohon untuk mencari makan, bahkan buah rambutan milik kami juga habis dimakannya ketika dia bergelantungan di atas pohon tersebut," katanya.
 
Selanjutnya ia juga khawatir karena orang tuan berukuran besar tersebut dapat membahayakan nyawa anak-anak serta warga sekitar.

Dengan keberadaan orang utan di lingkup pemukiman warga tersebut, Sakini juga telah melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng untuk mengevakuasi orang utan agar dapat dikembalikan ke habitatnya.

"Kami sudah melaporkan terkait hal ini ke BKSDA Kalteng, tapi ini kami masih menunggu petugas untuk mengevakuasi," bebernya.

Sementara itu, salah seorang Polisi Hutan (Polhut) dari BKSDA Kalteng Perdi mengungkapkan, berdasarkan koordinasi dengan pimpinan terkait hal tersebut, pihaknya tidak melakukan evakuasi orang utan tersebut untuk dibawa ke habitatnya.

"Jadi untuk sementara kami akan terus melakukan pemantauan dengan menempatkan petugas untuk berjaga-jaga di lokasi," katanya saat dikonfirmasi wartawan usai memantau orang utan tersebut.

Dibeberkan Perdi, langkah selanjutnya jika memungkinkan petugas akan menggiring satwa yang memiliki kekuatan kurang lebih tiga sampai empat kali lipat dari manusia itu ke habitatnya di Taman Nasional Sabangau.

Berdasarkan pantauan dari data, antara pemukiman warga dengan Taman Nasional Sabangau berjarak kurang lebih 6 kilometer saja.

"Kebiasaan orang utan tersebut, ketika menjelang sore hari orang utan tersebut akan pergi ke hutan untuk mencari kayu atau dahan dan membuat tempat tidur," bebernya.

Perdi menambahkan, satwa yang masuk kategori dilindungi itu diperkirakan memiliki bobot seberat 65 hingga 70 kilogram tersebut masuk ke pemukiman warga akibat tersesat dari habitatnya.

Sebab, orang utan memiliki daya ingat yang kuat sehingga bisa saja dalam memori satwa itu, kawasan Jalan Victoria merupakan hutan tempat ia tinggal.

"Kalau mencari makan ke pemukiman warga itu kemungkinan kecil. Karena di Taman Nasional Sabangau itu sumber makanannya tidak akan kurang. Jadi kemungkinan satwa ini tersesat masuk ke permukiman warga," kata Perdi.