Sampit (ANTARA) - Seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diingatkan untuk terus melakukan pembinaan keagamaan untuk membentuk siswa atau peserta didik yang berakhlak.
"Kita perlu membentuk siswa yang pintar dan berakhlak. Pintar harus dibarengi dengan akhlak yang baik. Kalau dia pintar tapi akhlaknya hancur itu akan terjadi korupsi di mana-mana. Di Indonesia sudah banyak orang pintar, yang harus terus diperkuat adalah pembentukan akhlak," kata Bupati Halikinnor diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Muhammad Saleh di Sampit, Rabu.
Dia mengapresiasi Dinas Pendidikan dan seluruh sekolah yang selalu berupaya mendidik dengan baik. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka dinilai sudah sejalan dengan keinginan membentuk karakter peserta didik yang berakhlak.
Peserta didik dibina dan diarahkan untuk berperilaku baik terhadap sesama dan bertakwa kepada Tuhan sesuai dengan agama yang dianut masing-masing.
Penting pula penguatan dilakukan oleh para pendidik. Program Guru Penggerak diharapkan menjadi gebrakan yang dapat terus mendorong peningkatan kapasitas dan profesionalitas para guru.
"Keberadaan guru dan kualitas guru menjadi salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan terhadap peserta didik. Ibarat pepatah, apabila guru kencing berdiri murid akan kencing berlari. Makanya guru harus memberi teladan yang baik," ujar Saleh.
Dia juga mendukung program Sekolah Penggerak yang berfokus pada hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi dan karakter diawali dengan sumber daya manusia yang unggul.
Segenap elemen harus terus bergerak, tidak terkecuali para kepala sekolah dan guru-guru yang unggul dalam program pendidikan.
"Pembelajaran dengan paradigma baru yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter harus benar-benar kita perkuat karena inilah yang menentukan ke depan Sampit ini mau bagaimana," demikian Saleh.