Lima (ANTARA) - Menteri Kesehatan Peru Rosa Gutierrez mengumumkan pengunduran dirinya saat berpidato di Kongres pada Kamis (15/6) di tengah maraknya kematian dan kasus wabah demam berdarah yang mencapai rekor.
Para anggota dewan memanggil Gutierrez untuk menghadapi mosi pemberhentian sebelum dirinya menyatakan mundur.
Presiden Dina Boluarte lewat unggahan di Twitter menyatakan bahwa ia menerima pengunduran diri Gutierrez dan berjanji akan "melipatgandakan" upaya untuk memperbaiki kesehatan masyarakat.
Baca juga: Jus jambu dapat obati DBD rupanya cuma mitos
Korban meninggal akibat wabah virus tersebut naik menjadi 248 orang, sedangkan kasus yang dilaporkan sudah mencapai 146.000 lebih, menurut data resmi.
Selama sepekan terakhir kematian naik 24 persen dan kasus naik lebih dari 12 persen.
Wabah kemungkinan akan memburuk sebab hujan deras yang disebabkan fenomena iklim El Nino menyebabkan melonjaknya populasi nyamuk yang menularkan demam berdarah.
Bulan lalu presiden telah mengumumkan status darurat demam berdarah selama dua bulan di sebagian besar wilayah. Sejauh ini kematian tertinggi dilaporkan di Peru utara.
Gejala demam berdarah meliputi demam, nyeri otot dan sendi, mual serta kelelahan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Benarkah DBD hanya terjadi saat musim hujan?
Baca juga: Legislator imbau masyarakat Gunung Mas kenali gejala DBD
Baca juga: Cara kenali perbedaan DBD, tifus dan malaria