Jakarta (ANTARA) - Satu tersangka kasus korupsi di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mulsunadi Gunawan (MG) hari ini memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Betul, informasi yang kami terima, hari ini Senin tersangka pihak swasta atas nama MG dalam perkara dugaan suap pengadaan di Basarnas RI hadir ke KPK dengan didampingi pengacara Juniver Girsang," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Senin
Baca juga: Korupsi Basarnas, Kababinkum TNI: Tidak ada prajurit kebal hukum
Ali mengatakan saat ini yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik lembaga antirasuah.
"Tim penyidik segera lakukan pemeriksaan dan kami pastikan, hak-hak tersangka kami penuhi sesuai ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana para tersangka KPK lainnya," ujarnya.
Baca juga: KPK diharapkan ungkap tuntas dugaan korupsi Basarnas
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (26/7) mengumumkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan barang di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Lima tersangka tersebut yakni Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Republik Indonesia Marsekal Madya (Marsdya) TNI Henri Alfiandi (HA) dan Koorsmin Kabasarnas Letkol Adm Afri Budi Cahyanto (ABC).
Baca juga: Apresiasi kejelian KPK tetapkan Kepala Basarnas tersangka
Sedangkan tiga tersangka sipil yakni Marilya (MR), Roni Aidil (RA), dan Mulsunadi Gunawan (MG). Meski demikian MG tidak hadir memenuhi panggilan penyidik pada saat penetapan tersangka pada Rabu tersebut.
KPK menyebut HA diduga menerima suap Rp88,3 miliar dari beberapa proyek pengadaan barang di Basarnas pada rentang waktu 2021-2023.
Baca juga: 10 orang terjaring OTT terkait korupsi Basarnas
"Dari informasi dan data yang diperoleh Tim KPK, diduga HA bersama dan melalui ABC (Letkol Adm Afri Budi Cahyanto) diduga mendapatkan nilai suap dari beberapa proyek di Basarnas tahun 2021 hingga 2023 sejumlah sekitar Rp88,3 miliar dari berbagai vendor pemenang proyek," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu.
Ada pun pasal yang disangkakan yakni melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Baca juga: KPK OTT pejabat Basarnas terkait suap pengadaan alat
Baca juga: 15 orang meninggal akibat kapal penyebrangan tenggelam
Berita Terkait
Basarnas Palangka Raya pacu kemampuan relawan operasi SAR
Selasa, 3 Desember 2024 11:46 Wib
KPK periksa dua pegawai BPN hingga kepemilikan tanah tersangka korupsi Basarnas
Selasa, 15 Oktober 2024 13:58 Wib
Satu orang tewas usai kecelakaan tunggal di Pulang Pisau
Senin, 26 Agustus 2024 20:47 Wib
Basarnas evakuasi jasad kakek hilang enam hari di hutan
Selasa, 9 Juli 2024 15:47 Wib
2 hari pencarian, Tim SAR temukan korban perahu terbalik di Sungai Katingan
Rabu, 5 Juni 2024 19:16 Wib
Tim SAR cari korban kapal terbalik di Sungai Katingan
Senin, 3 Juni 2024 18:58 Wib
Faktor cuaca buruk diduga penyebab kecelakaan pesawat PK-IFP
Minggu, 19 Mei 2024 19:57 Wib
Tiga ABK korban tugboat terbakar di Barsel alami luka bakar
Senin, 13 Mei 2024 13:22 Wib