Pj Bupati: Pemkab Kobar komit bantu fasilitasi kebutuhan Istana Kuning
Pangkalan Bun (ANTARA) - Penjabat Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Budi Santosa memastikan bahwa pemerintah kabupaten akan selalu komitmen untuk terus membantu memenuhi fasilitas yang dibutuhkan untuk menjaga dan merawat Istana Kuning.
Pernyataan tersebut disampaikan Budi Santoso saat menghadiri upacara adat dan syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kotawaringin Barat ke-64 di Balai Sembaga Mas, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Rabu.
"Acara ini tentunya momentum sekaligus bagian dari mengenang sejarah berdirinya Kabupaten Kotawaringin Barat di Balai Sembaga Mas pada Tahun 1959," ucapnya.
Dia pun mengaku terharu ketika mendengarkan sejarah Kotawaringin Barat, termasuk keberadaan Kesultanan Kutawaringin yang sudah ada sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merdeka.
"Jadi, kebutuhan istana kuning, terutama infrastrukturnya harus dibantu. Kami di Pemkab Kobar pun telah komitmen untuk mendukung dan membantunya. kata Budi Santosa.
Dilaksanakannya kegiatan upacara adat dan syukuran tersebut, sebagai momen bagian dari mengingat sejarah masa lalu dan proses awal keberadaan Kabupaten Kotawaringin Barat hingga sampai saat ini.
"Saya harap jangan sampai kita melupakan sejarah, terutama sejarah berdirinya Kabupaten Kobar," kata Budi Santoso.
Dalam kegiatan ini di hadiri juga oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekertaris Daerah (Sekda) Kobar Juni Gultom, Ketua DPRD Kabupaten Kobar Rusdi Ghozali, serta unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat di lingkungan pemerintah setempat.
Proses upacara adat dilakukan sederhana, yang di awali dengan pembacaan sejarah, memasukkan unsur lokal dengan pantun seloka, pemotongan nasi adab, pemberian tali asih kepada keluarga pendiri Kobar dan diakhiri dengan doa bersama.
Baca juga: Wagub minta Pemkab Kobar terus berinovasi tingkatkan pembangunan daerah
Budi mengatakan, di usia Kabupaten Kotawaringin Barat ke 64, dirinya mengajak seluruh unsur Forkompinda serta instansi lainnya untuk bersama sama bersinergi menjalankan pembangunan.
"Hal ini tentunya sebagai upaya untuk kesejahteraan masyarakat, karena adanya keterpaduan dalam kebersamaan ini sebagai modal membangun di Kabupaten Kobar," ucapnya.
Budi mengungkapkan, bahwa dalam hal ini Pemkab bersama DPRD Kotawaringin Barat komitmen untuk membantu menjaga peninggalan budaya Kesultanan tersebut dan membantu memfasilitasi yang menjadi kebutuhan istana kuning.
"Pemerintah Kabupaten bersama DPRD Kotawaringin Barat sudah sepakat untuk membantu kebutuhan istana kuning," demikian Budi Santosa.
Baca juga: Pj Bupati ajak masyarakat hadiri Kobar bershalawat pada 11 Oktober 2023
Baca juga: Pj Bupati ingatkan Kades se-Kobar serius tangani stunting
Baca juga: Masyarakat Kobar diminta rutin olahraga dan jaga kebersihan lingkungan
Pernyataan tersebut disampaikan Budi Santoso saat menghadiri upacara adat dan syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kotawaringin Barat ke-64 di Balai Sembaga Mas, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Rabu.
"Acara ini tentunya momentum sekaligus bagian dari mengenang sejarah berdirinya Kabupaten Kotawaringin Barat di Balai Sembaga Mas pada Tahun 1959," ucapnya.
Dia pun mengaku terharu ketika mendengarkan sejarah Kotawaringin Barat, termasuk keberadaan Kesultanan Kutawaringin yang sudah ada sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merdeka.
"Jadi, kebutuhan istana kuning, terutama infrastrukturnya harus dibantu. Kami di Pemkab Kobar pun telah komitmen untuk mendukung dan membantunya. kata Budi Santosa.
Dilaksanakannya kegiatan upacara adat dan syukuran tersebut, sebagai momen bagian dari mengingat sejarah masa lalu dan proses awal keberadaan Kabupaten Kotawaringin Barat hingga sampai saat ini.
"Saya harap jangan sampai kita melupakan sejarah, terutama sejarah berdirinya Kabupaten Kobar," kata Budi Santoso.
Dalam kegiatan ini di hadiri juga oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekertaris Daerah (Sekda) Kobar Juni Gultom, Ketua DPRD Kabupaten Kobar Rusdi Ghozali, serta unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat di lingkungan pemerintah setempat.
Proses upacara adat dilakukan sederhana, yang di awali dengan pembacaan sejarah, memasukkan unsur lokal dengan pantun seloka, pemotongan nasi adab, pemberian tali asih kepada keluarga pendiri Kobar dan diakhiri dengan doa bersama.
Baca juga: Wagub minta Pemkab Kobar terus berinovasi tingkatkan pembangunan daerah
Budi mengatakan, di usia Kabupaten Kotawaringin Barat ke 64, dirinya mengajak seluruh unsur Forkompinda serta instansi lainnya untuk bersama sama bersinergi menjalankan pembangunan.
"Hal ini tentunya sebagai upaya untuk kesejahteraan masyarakat, karena adanya keterpaduan dalam kebersamaan ini sebagai modal membangun di Kabupaten Kobar," ucapnya.
Budi mengungkapkan, bahwa dalam hal ini Pemkab bersama DPRD Kotawaringin Barat komitmen untuk membantu menjaga peninggalan budaya Kesultanan tersebut dan membantu memfasilitasi yang menjadi kebutuhan istana kuning.
"Pemerintah Kabupaten bersama DPRD Kotawaringin Barat sudah sepakat untuk membantu kebutuhan istana kuning," demikian Budi Santosa.
Baca juga: Pj Bupati ajak masyarakat hadiri Kobar bershalawat pada 11 Oktober 2023
Baca juga: Pj Bupati ingatkan Kades se-Kobar serius tangani stunting
Baca juga: Masyarakat Kobar diminta rutin olahraga dan jaga kebersihan lingkungan