Sampit (ANTARA) - Hujan deras yang mengguyur Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Kamis sore terjadi setelah dilakukan modifikasi cuaca atau sering disebut dengan hujan buatan.
"Tadi ada kegiatan TMC (teknologi Modifikasi cuaca). Belum merata hujannya," kata Kepala Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur, Musuhanaya di Sampit, Kamis.
Hujan terjadi di sejumlah wilayah di Kotawaringin Timur. Untuk di pusat Kota Sampit, hujan deras disertai petir terjadi sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB.
Masyarakat menyambut gembira dan penuh syukur atas turunnya hujan deras tersebut. Harapannya, hujan dengan curah tinggi dan durasi cukup lama ini bisa memadamkan kebakaran hutan dan lahan sehingga kabut asap juga hilang.
Teknologi modifikasi cuaca (TMC) adalah salah satu bentuk upaya manusia untuk memodifikasi cuaca dengan tujuan tertentu agar mendapatkan kondisi cuaca seperti yang diinginkan. Dalam situasi saat ini, TMC bertujuan untuk menghasilkan hujan.
Untuk menurunkan hujan buatan dalam teknologi modifikasi cuaca adalah menemukan awan-awan yang potensial yang memang dapat menurunkan hujan. Selanjutnya, partikel garam ditaburkan ke awan tersebut yang biasanya dilakukan melalui pesawat.
Baca juga: Hujan deras disertai petir melanda Sampit
Musuhanaya menjelaskan, hari ini sorty atau penyemaian garam di langit Kotawaringin Timur dilakukan sebanyak dua kali, yakni pukul 13.00 WIB dan 15.30 WIB.
Teknologi modifikasi cuaca ini merupakan program pemerintah untuk mengoptimalkan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Untuk di Kalimantan Tengah, kegiatannya dilaksanakan pada 3 hingga 8 Oktober 2023.
"Tadi sorty pertama pukul 13.00 WIB, sorty ke dua sekitar pukul 15.30 WIB. TMC istilah awamnya sering kita sebut hujan buatan," demikian Musuhanaya.
Sementara itu, Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur menyampaikan peringatan dini potensi hujan dengan curah sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang mulai pukul 15.10 WIB hingga 16.30 WIB.
Wilayah di Kotawaringin Timur yang berpotensi dilanda cuaca buruk tersebut yaitu Kecamatan Kota Besi, Cempaga, Mentaya Hulu, Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Pulau Hanaut, Seranau, Telawang, Bukit Santuai dan Telaga Antang.
Baca juga: Legislator Kotim desak peningkatan jalan Kampung Bangkirai
Baca juga: Pekan Raya Sampit langsung diserbu pengunjung
Baca juga: Legislator Kotim dorong penegakan hukum bagi pelaku karhutla
Berita Terkait
Meski diguyur hujan deras, kampanye akbar Habib-Tommy berlangsung semarak
Kamis, 21 November 2024 9:59 Wib
Hujan deras iringi Masduki-Nur Efendi mendaftar ke KPU Sukamara
Jumat, 30 Agustus 2024 7:39 Wib
130 orang lebih tewas akibat hujan deras dan banjir di Sudan
Selasa, 27 Agustus 2024 11:22 Wib
Parade atlet Olimpiade Paris gunakan kapal diguyur hujan deras
Sabtu, 27 Juli 2024 7:01 Wib
Jokowi : Pembangunan di IKN mundur karena hujan deras
Selasa, 16 Juli 2024 15:03 Wib
Hujan diprakirakan guyur kota besar di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 12:47 Wib
Sejumlah kawasan di Kota Sampit tergenang pasca hujan deras
Jumat, 12 Januari 2024 17:48 Wib
Diguyur hujan deras, empat desa di Kotim terendam banjir
Senin, 27 November 2023 16:38 Wib