Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah mendorong penegakan hukum untuk memberikan efek jera bagi pembakar lahan karena perbuatannya telah menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
"Kami mendorong kepada Pemkab Kotim untuk menggandeng aparat penegak hukum, lembaga adat di Kotim serta semua stake holder di Kotim agar bisa memberikan punishment (sanksi) bagi pelaku karhutla agar menjadi efek jera," tegas Riskon di Sampit, Rabu.
Kebakaran lahan di Kotawaringin Timur, khususnya di Sampit masih cukup marak. Bahkan kualitas udara di kota ini sempat beberapa hari berstatus berbahaya.
Dari sejumlah kasus kebakaran lahan, ada dugaan kuat kesengajaan dalam kebakaran lahan. Beberapa waktu lalu Polres Kotawaringin Timur juga menyampaikan bahwa ada dua kasus kebakaran lahan yang mereka tangani dengan tersangka yang tertangkap tangan di lokasi.
Riskon menilai, perlu ada tindakan tegas bagi pembakar lahan agar menimbulkan efek jera bagi pelaku maupun pembelajaran bagi masyarakat umum. Tindakan membakar lahan menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat luas.
Masih maraknya kebakaran lahan membuat pemerintah daerah harus memperpanjang status Tanggap Darurat. Tujuannya untuk lebih mengoptimalkan penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi inisiatif pemberdayaan UMKM
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang memiliki lahan agar tidak membakar lahan di musim asap ini, agar tidak lebih memperparah karhutla. Sebagai renungan bahwa yang menghirup asap karhutla ini bisa jadi itu anak-anak kita, cucu-cucu kita sendiri yang berakibat buruk pada kesehatannya," ujar Riskon.
Politisi Partai Golkar mengapresiasi kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur selaku koordinator penanganan karhutla dan semua pemangku kepentingan yang terlibat, khususnya Masyarakat Peduli Api (MPA) yang selama ini bahu membahu dalam membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kotawaringin Timur.
Riskon menilai penanganan karhutla selama ini sudah berjalan pada jalur yang tepat atau "on the track" dengan melibatkan semua unsur sumber yang ada di Kotawaringin Timur.
"Bahkan kita sudah meminta bantuan BNPB dengan menurunkan helikopter water bombing untuk menjangkau daerah yang sulit terjangkau dengan jalan darat. Juga dari info dari BPBD Kotim sudah juga melakukan upaya pemantauan dan pemantauan dengan alat drone," tambahnya.
Riskon berharap kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap segera berakhir sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal. Perlu dukungan semua pihak untuk mewujudkan hal tersebut.
Baca juga: Ratusan warga Sampit berdoa minta turun hujan
Baca juga: Pekan Raya Sampit tampil beda, rangkul pelaku usaha pertanian
Baca juga: Pemkab Kotim perpanjang status tanggap darurat karhutla
Berita Terkait
Bupati Kotim instruksikan permudah perizinan investasi
Rabu, 18 Desember 2024 21:47 Wib
Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 18 Desember 2024 13:30 Wib
Komisi III sebut perlunya terobosan untuk atasi kekurangan dokter di Kotim
Selasa, 17 Desember 2024 21:26 Wib
Pemkab Kotim uji coba Swalayan UMKM Sampit
Selasa, 17 Desember 2024 21:08 Wib
Lapas Sampit laksanakan penandatanganan putusan pengadilan 30 warga binaan
Selasa, 17 Desember 2024 21:02 Wib
Bupati Kotim instruksikan evaluasi target pendapatan
Selasa, 17 Desember 2024 20:39 Wib
Lagi tren, sensasi menikmati durian langsung di kebun
Selasa, 17 Desember 2024 19:59 Wib
Pemkab Kotim pastikan inflasi terkendali jelang Natal dan Tahun Baru
Selasa, 17 Desember 2024 16:37 Wib