Pemkab Kotim perpanjang status tanggap darurat karhutla
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memutuskan memperpanjang status Tanggap Darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena kebakaran masih marak dan masih berpotensi terjadi hingga beberapa waktu ke depan.
"Status tanggap darurat diperpanjang selama 14 hari terhitung mulai tanggal 3 sampai 16 Oktober 2023. Mudah-mudahan karhutla ini bisa segera kita kendalikan dan bisa berakhir," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikan Rihel usai memimpin rapat evaluasi penanggulangan karhutla di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur didampingi Kepala Pelaksana BPBD, Multazam.
Rapat ini mendengarkan paparan dan masukan dari berbagai pihak seperti perwakilan BMKG, TNI, Polri, Manggala Agni, KPHP, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya.
Status tanggap darurat karhutla dimulai pada 11 September 2023 dan diperpanjang. Seiring masih maraknya kebakaran lahan dan masih tingginya potensi kebakaran lahan, status tanggap darurat ini kembali diperpanjang selama 14 hari ke depan.
Berdasarkan data, hot spot atau titik panas pada Agustus sebanyak 1.345 titik dan September sebanyak 1.994 titik. Jumlah ini naik berkali-kali lipat dibanding biasanya yang hanya berkisar maksimal 100 titik.
Sebaran hot spot terbanyak terkonsentrasi di wilayah selatan yaitu Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit. Selama September, hot spot di Mentaya Hilir Selatan tercatat 683 titik dan Teluk Sampit 424 titik.
Sementara itu selama Oktober ini sudah terpantau 262 titik panas. Konsentrasi dominannya kini bergeser ke wilayah Kota Sampit dengan sebaran terbanyak di Kecamatan Baamang.
Baca juga: Kabut asap di Sampit parah, jarak pandang kurang dari 10 meter
BMKG menyebut, jumlah titik panas sebagai sepanjang Januari hingga September 2023 ini sudah hampir menyamai jumlah titik panas saat terjadi karhutla dan kabut asap parah pada 2019 lalu.
Perpanjangan status tanggap darurat ini akan disertai peningkatan upaya peningkatan penanggulangan karhutla dengan melibatkan semua pihak terkait agar hasilnya lebih optimal.
"Personel juga akan ditambah dengan menyesuaikan unit yang ada. Kita juga akan upayakan pinjam pakai armada dan perbantuan personel dari PBS (perusahaan besar swasta), khususnya untuk membantu suplai air ke lokasi pemadaman karhutla. Kita juga menjadwalkan pelaksanaan shalat Istisqa untuk meminta hujan," ujar Rihel.
Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam menambahkan, saat ini ada 691,586 hektare lahan yang terbakar. Jumlah itu hanya dari lokasi karhutla yang bisa didatangi oleh tim BPBD, sedangkan kondisi riil kemungkinan lebih besar lagi.
Pemadaman saat ini juga mengandalkan water bombing atau pengeboman air menggunakan helikopter milik BNPB. Sementara untuk tim pemadaman darat dilakukan dengan menyeimbangkan personel dan peralatan yang ada.
Pemadaman pada malam tidak bisa optimal lagi karena jarak pandang terbatas akibat asap, tingkat kelelahan tinggi dan risiko binatang berbahaya. Kendala lain yaitu ada beberapa mesin pompa yang rusak.
"Kita harus waspada karena bahan bakaran masih banyak dan gambut semakin kering. Beberapa hari terakhir pemadaman dilakukan di Jalan MT Haryono Barat dan Jalan Tjilik Riwut km 8. Pemadaman tiga hari berturut-turut, bahkan dibantu water bombing," ujar Multazam.
Tim gabungan akan berupaya maksimal dengan mengerahkan semua potensi yang ada untuk menanggulangi bencana karhutla ini. Pemerintah daerah juga membuka diri jika ada perusahaan besar yang ingin membantu dengan mengirim armada beserta personel yang dibiayai oleh perusahaan untuk menanggulangi bencana karhutla ini.
Baca juga: Kualitas udara Sampit memburuk, kini berstatus berbahaya
Baca juga: Kemendikbudristek pilih sekolah di Kotim untuk pembuatan video Praktik Baik IKM
Baca juga: PT KMB BGA Group jalankan CSR bantu pemasangan listrik Desa Sungai Hanya
"Status tanggap darurat diperpanjang selama 14 hari terhitung mulai tanggal 3 sampai 16 Oktober 2023. Mudah-mudahan karhutla ini bisa segera kita kendalikan dan bisa berakhir," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikan Rihel usai memimpin rapat evaluasi penanggulangan karhutla di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur didampingi Kepala Pelaksana BPBD, Multazam.
Rapat ini mendengarkan paparan dan masukan dari berbagai pihak seperti perwakilan BMKG, TNI, Polri, Manggala Agni, KPHP, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya.
Status tanggap darurat karhutla dimulai pada 11 September 2023 dan diperpanjang. Seiring masih maraknya kebakaran lahan dan masih tingginya potensi kebakaran lahan, status tanggap darurat ini kembali diperpanjang selama 14 hari ke depan.
Berdasarkan data, hot spot atau titik panas pada Agustus sebanyak 1.345 titik dan September sebanyak 1.994 titik. Jumlah ini naik berkali-kali lipat dibanding biasanya yang hanya berkisar maksimal 100 titik.
Sebaran hot spot terbanyak terkonsentrasi di wilayah selatan yaitu Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit. Selama September, hot spot di Mentaya Hilir Selatan tercatat 683 titik dan Teluk Sampit 424 titik.
Sementara itu selama Oktober ini sudah terpantau 262 titik panas. Konsentrasi dominannya kini bergeser ke wilayah Kota Sampit dengan sebaran terbanyak di Kecamatan Baamang.
Baca juga: Kabut asap di Sampit parah, jarak pandang kurang dari 10 meter
BMKG menyebut, jumlah titik panas sebagai sepanjang Januari hingga September 2023 ini sudah hampir menyamai jumlah titik panas saat terjadi karhutla dan kabut asap parah pada 2019 lalu.
Perpanjangan status tanggap darurat ini akan disertai peningkatan upaya peningkatan penanggulangan karhutla dengan melibatkan semua pihak terkait agar hasilnya lebih optimal.
"Personel juga akan ditambah dengan menyesuaikan unit yang ada. Kita juga akan upayakan pinjam pakai armada dan perbantuan personel dari PBS (perusahaan besar swasta), khususnya untuk membantu suplai air ke lokasi pemadaman karhutla. Kita juga menjadwalkan pelaksanaan shalat Istisqa untuk meminta hujan," ujar Rihel.
Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam menambahkan, saat ini ada 691,586 hektare lahan yang terbakar. Jumlah itu hanya dari lokasi karhutla yang bisa didatangi oleh tim BPBD, sedangkan kondisi riil kemungkinan lebih besar lagi.
Pemadaman saat ini juga mengandalkan water bombing atau pengeboman air menggunakan helikopter milik BNPB. Sementara untuk tim pemadaman darat dilakukan dengan menyeimbangkan personel dan peralatan yang ada.
Pemadaman pada malam tidak bisa optimal lagi karena jarak pandang terbatas akibat asap, tingkat kelelahan tinggi dan risiko binatang berbahaya. Kendala lain yaitu ada beberapa mesin pompa yang rusak.
"Kita harus waspada karena bahan bakaran masih banyak dan gambut semakin kering. Beberapa hari terakhir pemadaman dilakukan di Jalan MT Haryono Barat dan Jalan Tjilik Riwut km 8. Pemadaman tiga hari berturut-turut, bahkan dibantu water bombing," ujar Multazam.
Tim gabungan akan berupaya maksimal dengan mengerahkan semua potensi yang ada untuk menanggulangi bencana karhutla ini. Pemerintah daerah juga membuka diri jika ada perusahaan besar yang ingin membantu dengan mengirim armada beserta personel yang dibiayai oleh perusahaan untuk menanggulangi bencana karhutla ini.
Baca juga: Kualitas udara Sampit memburuk, kini berstatus berbahaya
Baca juga: Kemendikbudristek pilih sekolah di Kotim untuk pembuatan video Praktik Baik IKM
Baca juga: PT KMB BGA Group jalankan CSR bantu pemasangan listrik Desa Sungai Hanya