Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo di Palangka Raya, Kamis, menyampaikan bahwa puskesmas-puskesmas sudah diinstruksikan untuk menggiatkan penyuluhan mengenai upaya pencegahan DBD.
Selain itu, dinas berupaya menggerakkan warga untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, yang mencakup kegiatan menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang bisa menjadi tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas.
Pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus juga meliputi penaburan bubuk larvasida ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, penggunaan obat nyamuk, penggunaan kelambu, dan penanaman tanaman pengusir nyamuk.
"Masyarakat agar terus mewaspadai penyebaran demam berdarah dengue pada setiap musim, baik saat hujan ataupun kemarau," kata Andjar.
Dalam upaya mencegah penularan DBD, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya juga melaksanakan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya ajak masyarakat jaga stabilitas pemilu
"Dalam Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik ini diharapkan masing-masing keluarga dapat menugaskan satu orang anggota keluarganya sebagai pemantau jentik di rumah sendiri," katanya.
Gerakan itu ditujukan untuk menekan perkembangbiakan nyamuk perantara penularan virus dengue dan mencegah penularan virus.
Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya sejak Januari hingga Oktober 2023 mencatat 241 kasus DBD.
Baca juga: Sebanyak 30 petani di Palangka Raya terdampak kebakaran lahan
Baca juga: Wilayah Kalimantan Tengah diperkirakan berpotensi hujan intensitas sedang
Baca juga: Penjabat Wali Kota Palangka Raya hadiri 'Housewarming' ruang layanan baru BPJAMSOSTEK
Baca juga: Wilayah Kalimantan Tengah diperkirakan berpotensi hujan intensitas sedang
Baca juga: Penjabat Wali Kota Palangka Raya hadiri 'Housewarming' ruang layanan baru BPJAMSOSTEK