Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia dijadwalkan berangkat menuju Gaza, Palestina, untuk memberikan bantuan kesehatan secara langsung kepada para korban serangan agresi militer Israel.
“Insyaallah pada batch (tahap) selanjutnya, minggu ketiga November, kami akan bergerak sendiri menuju Mesir dan akan masuk ke Gaza” kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan di Jakarta, Kamis.
Baznas telah berkoordinasi dengan Komite Internasional Palang Merah Mesir untuk memasuki Jalur Gaza melalui pintu perbatasan Rafah. Pintu tersebut penghubung antara Mesir dan Jalur Gaza.
Dalam menjalankan misi kemanusiaan tersebut, Baznas membawa bantuan khusus untuk penanganan kesehatan rakyat Palestina, berupa obat-obatan serta alat kesehatan lainnya.
“Kami juga akan membawa bantuan yang secara khusus akan kami dedikasikan untuk pemenuhan obat-obatan dan alat kesehatan. Jadi insyaalah itu akan kami lakukan pada tahap selanjutnya,” ucapnya.
Dia menjelaskan obat-obatan dan peralatan pendukung di bidang kesehatan tersebut tidak dikirim dari Indonesia, tetapi dibeli dan disiapkan langsung dari Mesir.
“Jadi kami akan membeli obat-obatan di Mesir, kemudian masuk melalui pintu Rafah yang difasilitasi oleh Palang Merah Mesir,” katanya.
Anggaran kesehatan yang disiapkan untuk bantuan Baznas tahap kedua bagi rakyat Palestina, katanya, mencapai Rp7 miliar.
“Hampir antara lima sampai dengan tujuh miliar dana akan kami bawa, karena kebutuhan untuk batch kedua itu adalah kebutuhan obat. Jadi kami sudah dapat listing dari teman-teman Red Cross Mesir,” ujarnya.
Untuk memastikan kelancaran bantuan kesehatan bagi rakyat Palestina, Baznas bersama Palang Merah Mesir juga ikut menggandeng mahasiswa penerima beasiswa Baznas.
“Jadi kami punya sebanyak 300 mahasiswa penerima beasiswa Baznas di Mesir dan nantinya mereka juga akan dilibatkan untuk membantu dalam menyiapkan kebutuhan obat-obatan itu,” kata Saidah.