VAR sudah terpasang di empat stadion Piala Dunia U-17

id pssi,erick thohir,var,piala dunia u17,empat stadion,indonesia

VAR sudah terpasang di empat stadion Piala Dunia U-17

Pemain timnas wanita Indonesia Sabreena Dressler (kiri), Pesepak bola Belgia berdarah Indonesia Radja Nainggolan (dua dari kiri), Ketum PSSI Erick Thohir (dua dari kanan) saat mengikuti jumpa pers di Jakarta, Rabu (8/11/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir memastikan teknologi terbaru di sepak bola, Video Assistant Review (VAR) telah terpasang di empat stadion Piala Dunia U-17 2023 Indonesia.


Stadion yang digunakan untuk Piala Dunia U-17 adalah Jakarta International Stadium (Jakarta Utara), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya). Semua stadion sudah terpasang VAR, mengingat kejuaraan dunia dwi tahunan tersebut segera dimulai pada 10 November.

"Sudah, sudah mau dimulai (10 November)," kata Erick pada jumpa pers bersama pemain timnas wanita Indonesia Sabreena Dressler dan pemain Belgia berdarah Indonesia Radja Nainggolan di Jakarta, Rabu.

Perihal VAR yang akan digunakan, pria 53 tahun itu menjelaskan teknologi video pembantu wasit itu menggunakan sistem yang sama seperti yang akan diterapkan di Liga 1 Indonesia 2023/2024 pada Februari tahun depan.



"Oh ya kan VAR di Piala Dunia U-17 akan dipakai, dan ini sistemnya sama yang akan dipakai di Liga 1 untuk Februari (2024), jadi ya sama sistemnya. Jadi ini trial and error di sini," jelas Erick.

Pada kesempatan yang sama, pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu juga berbicara tentang penjualan tiket Piala Dunia U-17 yang telah dijual mulai 16 September.

Erick optimistis tiket kejuaraan dunia yang dimulai 10 November sampai 2 Desember itu akan laku terjual sesuai yang ditargetkan yaitu kurang lebih 10.000 penonton di setiap laga.

"Katanya bakal sold out, kita tunggu saja. Nanti kalau memang sold out terima kasih, berarti Indonesia bisa membuktikan kita punya event yang bagus karena salah satu penilaian daripada FIFA juga bagaimana keberadaan penonton," tutupnya.