Balikpapan (ANTARA) - Para pemain klub Persiba Balikpapan mengamankan diri ke Markas Brimob Polda Kaltim di Staal Kuda Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, pada Minggu (12/11), dari para suporter usai menelan kekalahan 1-3 saat menghadapi Persewar Waropen.
Mereka menunggu di Mako Brimob itu sampai para suporter Beruang Madu kembali tenang sebelum kembali ke hotel di Jalan Sjarifuddin Joes.
Sebelumnya, para suporter berkumpul dan berteriak ke bus para pemain dan ofisial menyusul kekecewaan mereka atas hasil pertandingan di Stadion Batakan.
Anggota kepolisian juga mengamankan para pemain dan ofisial dari para suporter dengan barikade.
Pada pertandingan Liga 2 itu, para pemain Persiba tidak dapat keluar dari tekanan lawan pada babak pertama dengan hasil pertandingan 0-0.
"Pemain kehilangan ritme setelah lima menit pertama pertandingan babak pertama. Saya juga bingung kenapa. Pressing juga tidak jalan. Padahal saat latihan, mereka luar biasa. Tapi saat main justru begitu," kata Pelatih Persiba Nil Maizar dalam jumpa pers usai pertandingan.
Pada babak kedua, Persiba justru semakin tertekan, terutama saat Persewar Waropen membuka keunggulan lewat sepakan Juscak Joshua Marthen Isir pada menit ke-49.
Pada menit ke-51, Persiba dapat menyamakan kedudukan 1-1 usai Fredy J Isir melakukan tandukan atas umpan silang lini bertahan kanan Waropen.
Namun, pasukan Edward Ivak itu menggandakan keunggulan tim tamu 2-1 pada menit ke-67 oleh Jefron Sitawa.
Pasukan Persewar mengukuhkan kemenangan menjadi 3-1 dari sepakan Rezin Diop Wamu pada menit ke-89. Padahal, Persewar hanya bermain dengan 10 pemain pada 20 menit terakhir babak kedua karena Marthen Isir diganjar kartu merah oleh wasit.
Kekalahan ini berdampak pada posisi Persiba yang terbenam di dasar klasemen Grup 4 Liga 2 dengan perolehan hanya lima poin dari hasil sekali menang dan dua kali seri.
Nil Maizar mengakui pertandingan versus Persewar Waropen merupakan laga terburuk tim asuhannya.
"Kami kalah 1-3. Anak-anak tidak bagus main padahal mereka (Persewar) main dengan 10 pemain. Itu penampilan terburuk," kata Nil.
Sebaliknya, Pelatih Persewar Waropen Edward Ivakdalam mengaku bangga dan sangat bersyukur atas tiga poin yang dicapai dalam laga di Balikpapan.
Dia mengaku taktik yang diinstruksikan berjalan lancar sepanjang laga. Menurutnya, anak-anak latih yang seluruhnya adalah putra daerah Waropen dan Papua itu berani tampil menekan sejak babak pertama.
"Gol hanya menunggu waktu sampai kami berhasil memenangkan pertandingan. Kami berikan permainan indah untuk menghibur penonton di lapangan. Semoga berkenan di hati suporter. Juga semoga Persiba bisa bangkit pada laga berikutnya," kata Edu, yang selama menjadi pemain bersama Persipura pernah mengecap kekalahan lawan Persiba di Stadion Parikesit.