Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah Eko Marsoro menyatakan bahwa perusahaan pertanian berbadan hukum di provinsi setempat pada tahun 2023 mencapai 273 unit, naik sekitar 23,53 persen dibandingkan tahun 2013 yang hanya berkisar 221 unit.
"Kenaikan itu berdasarkan hasil sensus pertanian tahap I yang telah dilakukan oleh BPS di seluruh Indonesia, termasuk Kalteng," kata Eko di Palangka Raya, Jumat.
Adapun perusahaan pertanian berbadan hukum paling banyak terdapat di Kabupaten Kotawaringin Timur dengan jumlah 52 unit atau 19,05 persen dari seluruh yang ada di Kalteng. Terbanyak kedua berada di Kota Palangka Raya sebanyak 33 unit atau 12,09 persen, disusul Kabupaten Kotawaringin Barat sekitar 33 unit atau 11,72 persen. Sedangkan yang paling sedikit terdapat di Kabupaten Barito Selatan dengan jumlah 3 unit atau 1,10 persen dari seluruh Kalteng.
Eko mengatakan, selain perusahaan pertanian berbadan hukum, usaha pertanian lainnya di provinsi ini juga alami kenaikan hingga 28,68 persen selama 10 tahun terakhir. Di mana usaha pertanian lainnya di provinsi pada tahun 2013 berkisar 150 unit, bertambah 43 unit pada tahun 2023 yang mencapai 193 unit.
"Usaha pertanian lainnya yang terbanyak di Kabupaten Lamandau sebanyak 48 unit, disusul Kapuas 21 unit, dan Pulang Pisau 19 unit. Paling sedikit usaha pertanian lainnya berada di Kabupaten Barito Timur yang hanya empat unit," beber Kepala BPS Kalteng ini.
Sementara untuk usaha pertanian perorangan di Kalteng pada tahun 2023 sebanyak 301.633 unit, atau mengalami pengurangan sekitar 16,15 persen dari tahun 2013 yang mencapai 370.480 unit. Usaha pertanian perorangan di Kalteng terbanyak berada di Kabupaten Kapuas yang mencapai 53.757 unit atau 17,30 persen, disusul Kotawaringin Timur 37.798 unit atau 12,17 persen, dan Katingan 27.300 unit atau 8,79 persen.
"Daerah tersedikit usaha pertanian perorangan di Kalteng berada di Kota Palangka Raya yang hanya sekitar 7.099 unit atau 2,28 persen," kata Eko.
Baca juga: Pewarta Antara juara lomba menulis berita statistik BPS Kalteng
Untuk rumah tangga usaha pertanian (RTUP) di Kalteng pada tahun 2023 sebanyak 299.008 rumah tangga atau naik 10,37 persen dibandingkan tahun 2013 yang sebanyak 270.914 rumah tangga. Hanya, hampir seluruh subsektor mengalami penurunan jumlah RTUP. Di mana TUP Tanaman Pangan turun 45,39 persen menjadi 80.089 rumah tangga, RTUP Hortikultura turun 32,31 persen menjadi 63.491 rumah tangga.
Kemudian RTUP Perkebunan turun 5,02 persen menjadi 186.804 rumah tangga, RTUP Perikanan turun 3,25 persen menjadi 34.345 rumah tangga, RTUP Kehutanan turun 55,66 persen menjadi 21.364 rumah tangga, dan penurunan paling besar terjadi pada RTUP Jasa Pertanian yaitu 89,36 persen menjadi 1.621 rumah tangga.
"Hanya RTUP Peternakan yang mengalami kenaikan, RTUP Peternakan naik 9,96 persen menjadi 89.275 rumah tangga," demikian Eko Marsoro.
Baca juga: Antisipasi misinterprestasi, perlu kehati-hatian baca data BPS
Baca juga: Kalteng alami inflasi 0,23 persen selama November 2023
Baca juga: Pengangguran di Kalteng alami penurunan 2,07 ribu orang pada Agustus 2023
Berita Terkait
Selama 2024, DPRD Palangka Raya telah bahas 11 raperda
Rabu, 18 Desember 2024 18:17 Wib
Kurangi risiko terkena kanker payudara dengan jaga berat badan
Minggu, 15 Desember 2024 11:24 Wib
Ini 10 cara mengendalikan konsumsi gula agar badan tetap bugar
Senin, 9 Desember 2024 13:54 Wib
DPRD dorong Pemkab Gumas tingkatkan infrastruktur Kuala Kurun
Senin, 2 Desember 2024 16:13 Wib
Bawaslu Kotim tak temukan indikasi PSU di Pilkada 2024
Kamis, 28 November 2024 17:05 Wib
Satu TPS di kota ini dipastikan PSU, kata Ketua Bawaslu Palangka Raya
Kamis, 28 November 2024 16:57 Wib
Bawaslu Kalteng rekomendasikan lima TPS lakukan pemungutan suara ulang
Kamis, 28 November 2024 14:34 Wib
Bawaslu Barsel belum ditemukan pelanggaran pelaksanaan pemungutan suara di TPS
Rabu, 27 November 2024 17:55 Wib