Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor berupaya keras mewujudkan penambahan maskapai di Bandara Haji Asan Sampit, sehingga ia pun menjadikan hal itu sebagai salah satu target di 2024.
“Salah satu yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita yang belum selesai saat ini, yaitu bagaimana kita menambah maskapai penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit,” kata Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Penambahan maskapai di Bandara Haji Asan Sampit ini menjadi pembahasan dalam rapat evaluasi Pemkab Kotim bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, belum lama ini.
Halikinnor menginstruksikan Dinas Perhubungan berkoordinasi dengan pihak Bandara Haji Asan Sampit untuk mengupayakan penambahan maskapai ini.
Ia juga menyinggung rencana masuknya Maskapai TransNusa di Bandara Haji Asan Sampit yang sempat disiarkan akan mulai beroperasi pada 1 Desember lalu, namun karena mengikuti prosedur yang berlaku hal tersebut belum terealisasi.
“Saya sudah sempat ketemu dengan Presiden Direktur TransNusa, rupanya belum bisa langsung terbang. Karena harus ada asesmen dulu pada bandara yang bersangkutan dan untuk itu perlu waktu 3 hingga 4 bulan,” sebutnya.
Halikinnor melanjutkan, sebenarnya pesawat dari Maskapai TransNusa bisa saja mulai melakukan penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit sebelum asesmen selesai, tapi dengan sistem carter.
Baca juga: Bawaslu Kotim antisipasi tindak pidana di masa kampanye Pemilu 2024
Namun, pemerintah daerah juga tidak bisa melaksanakan sistem carter tersebut, karena harus melibatkan pihak ketiga atau pihak yang berpengalaman. Tentunya hal itu juga membutuhkan anggaran yang tak sedikit.
Sehingga, ia menginstruksikan agar Dinas Perhubungan dan otoritas bandara setempat terus menindaklanjuti kepada Maskapai TransNusa supaya rencana untuk beroperasi di Bandara Haji Asan Sampit tetap terlaksana.
Ia juga menginstruksikan untuk terus berkomunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait rencana perpanjangan run way atau landasan pacu, serta peningkatan Pavement Classification Number (PCN) yang diharapkan dapat terealisasi pada 2024.
“Tolong Kepala Bandara dan Dinas Perhubungan tindaklanjuti terus itu, kalau perlu nanti saya akan ketemu lagi dengan Pak Menteri. Tapi seharusnya kalau bupati cukup sekali saja, karena itu tugas Kepala Bandara dan Dinas,” ujarnya.
Halikinnor menambahkan, jika upaya pengembangan bandara dan penambahan maskapai penerbangan bisa terwujud, niscaya Bandara Haji Asan Sampit akan semakin maju ke depannya.
Sikap optimistis tersebut bukan tanpa alasan, karena berdasarkan data yang ia terima, hampir 43 persen penumpang di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya berasal dari Kotim. Artinya, jika penumpang itu sepenuhnya menggunakan Bandara Haji Asan Sampit maka tentu akan terjadi peningkatan penumpang yang signifikan di Sampit.
“Penduduk kita terbanyak di Kalimantan Tengah. Selain itu perusahaan perkebunan juga banyak dan insyaallah pada 2024 usaha pertambangan mulai beroperasi, perekonomian akan meningkat otomatis kebutuhan akan jasa transportasi juga meningkat, termasuk penerbangan,” demikian Halikinnor.
Baca juga: KPU ajak perempuan di Kotim jadi teladan pemilih cerdas
Baca juga: Perumdam Sampit siapkan 1.200 sambungan baru
Baca juga: PT Globalindo Alam Perkasa gelontorkan Rp375 juta bantu bangun perumahan guru dan bidan