Hutan Desa Tuwung penyangga kelestarian lahan gambut
Pulang Pisau (ANTARA) - Penjabat Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Nunu Andriani mengatakan bahwa hutan Desa Tuwung Kecamatan Kahayan Tengah menjadi salah satu penyangga untuk mempertahankan kelestarian lahan gambut karena di dalamnya terdapat areal seluas 828 hektare sebagai fungsi ekosistem gambut lindung.
“Beragam potensi yang ada terus di gali dan dikembangkan, berkolaborasi dengan berbagai pihak sesuai dengan kewenangannya termasuk juga pemerintah pusat seperti Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPKSL) wilayah Kalimantan yang juga aktif mendampingi pengelolaan dan pengembangan hutan desa di Tuwung,” kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Rabu.
Saat menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar bersama Delegasi US Forest Service Randy Moore beserta jajaran di lokasi, Nunu Andriani mengungkapkan Desa Tuwung sebelumnya telah mendapatkan penetapan Kementerian LHK tahun 2019 sebagai hutan Desa Tuwung dengan areal seluas 1.297 hektare yang berada di kawasan hutan produksi konversi (HPK) yang dikelola melalui lembaga pengelola hutan desa (LPHD).
LPHD Tuwung, kata dia, juga pernah memperoleh penghargaan sebagai kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) terbaik. Selain sebagai areal pengembangan KUPS perikanan, madu kelulut, kerajinan HHBK dan peternakan, hutan Desa Tuwung juga difungsikan sebagai areal penyangga kawasan suaka alam atau kawasan pelestarian alam (KSA/KPA) Bukit Rawi dan areal lokus restorasi gambut dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia.
Baca juga: Menteri LHK bersama Delegasi AS kunjungi Perhutanan Sosial Desa Tuwung
Nunu Andriani berharap ke depan diharapkan terus ada kolaborasi lintas sektor yang dapat terus dimaksimalkan untuk membangun desa. Salah satunya dengan cara komunikasi yang aktif dan efektif antar pemangku kepentingan yang ada sehingga pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan dapat terus berkelanjutan.
“Harapan jangka panjang diharapkan tercapai kemandirian ekonomi masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Desa-desa lainnya di kabupaten setempat yang sudah ada perhutanan sosialnya juga dapat didampingi secara maksimal terutama dalam usaha ekonomi produktifnya,” ucap Nunu Andriani.
Selama kunjungan di Kabupaten Pulang Pisau Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar bersama Delegasi US Forest Service Randy Moore beserta jajaran didampingi Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo melihat dari dekat keberadaan hutan Desa Tuwung terkait dengan keberhasilan dan pengelolaan hutan desa ini yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Baca juga: BPBD Pulang Pisau ingatkan masyarakat waspada bencana banjir
Baca juga: Delapan desa di Pulang Pisau menjadi titik rawan pemilu
Baca juga: Karang Taruna diminta bersinergi dengan pemerintah
“Beragam potensi yang ada terus di gali dan dikembangkan, berkolaborasi dengan berbagai pihak sesuai dengan kewenangannya termasuk juga pemerintah pusat seperti Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPKSL) wilayah Kalimantan yang juga aktif mendampingi pengelolaan dan pengembangan hutan desa di Tuwung,” kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Rabu.
Saat menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar bersama Delegasi US Forest Service Randy Moore beserta jajaran di lokasi, Nunu Andriani mengungkapkan Desa Tuwung sebelumnya telah mendapatkan penetapan Kementerian LHK tahun 2019 sebagai hutan Desa Tuwung dengan areal seluas 1.297 hektare yang berada di kawasan hutan produksi konversi (HPK) yang dikelola melalui lembaga pengelola hutan desa (LPHD).
LPHD Tuwung, kata dia, juga pernah memperoleh penghargaan sebagai kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) terbaik. Selain sebagai areal pengembangan KUPS perikanan, madu kelulut, kerajinan HHBK dan peternakan, hutan Desa Tuwung juga difungsikan sebagai areal penyangga kawasan suaka alam atau kawasan pelestarian alam (KSA/KPA) Bukit Rawi dan areal lokus restorasi gambut dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia.
Baca juga: Menteri LHK bersama Delegasi AS kunjungi Perhutanan Sosial Desa Tuwung
Nunu Andriani berharap ke depan diharapkan terus ada kolaborasi lintas sektor yang dapat terus dimaksimalkan untuk membangun desa. Salah satunya dengan cara komunikasi yang aktif dan efektif antar pemangku kepentingan yang ada sehingga pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan dapat terus berkelanjutan.
“Harapan jangka panjang diharapkan tercapai kemandirian ekonomi masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Desa-desa lainnya di kabupaten setempat yang sudah ada perhutanan sosialnya juga dapat didampingi secara maksimal terutama dalam usaha ekonomi produktifnya,” ucap Nunu Andriani.
Selama kunjungan di Kabupaten Pulang Pisau Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar bersama Delegasi US Forest Service Randy Moore beserta jajaran didampingi Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo melihat dari dekat keberadaan hutan Desa Tuwung terkait dengan keberhasilan dan pengelolaan hutan desa ini yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Baca juga: BPBD Pulang Pisau ingatkan masyarakat waspada bencana banjir
Baca juga: Delapan desa di Pulang Pisau menjadi titik rawan pemilu
Baca juga: Karang Taruna diminta bersinergi dengan pemerintah