Jakarta (ANTARA) - Dua tim terbaik di IBL 2024, Dewa United Banten vs Pelita Jaya Jakarta, bertemu pada Sabtu (11/5) dan dapat dipastikan bakal menyajikan pertandingan yang bisa menyuguhkan tontonan terbaik.
Baik Dewa United maupun PJ adalah tim kuat yang sedang menorehkan prestasi mentereng.
Dewa United, meskipun klub yang masih sangat muda, memiliki performa luar biasa pada musim IBL 2024. Salah satu yang bisa dibanggakannya adalah tim dengan status tak terkalahkan sepanjang 2024, semenjak kompetisi IBL musim ini bergulir.
Dewa United mencatat 12 kemenangan beruntun dari 12 laga yang sudah dijalaninya. Mereka melibas tim-tim besar seperti Satria Muda Pertamina Jakarta sampai juara bertahan IBL 2023 Prawira Harum Bandung. Capaian 12 kemenangan beruntun ini adalah rekor laju kemenangan terpanjang yang pernah dicetak oleh sebuah tim sepanjang sejarah kompetisi IBL bergulir.
Bahkan, mereka selalu menang dengan margin poin yang besar. Lima dari 12 laga yang berujung kemenangan untuk Dewa United didapat dengan torehan lebih dari 100 poin. Rekor poin tertinggi yang dicetak anak-anak asuh Pablo Favarel tersebut yakni 130 poin saat melawan Pacific Caesar Surabaya 6 Maret lalu.
Saat ini, Dewa United berada di peringkat dua klasemen sementara IBL 2024 dengan torehan 24 poin dari 12 kemenangan. Sementara lawannya, Pelita Jaya Jakarta berada di puncak klasemen sementara dengan torehan 25 poin.
Yang membuat perbedaan dari Pelita Jaya hanyalah 13 laga yang sudah dimainkan oleh mereka, berbanding Dewa United yang baru memainkan 12 laga. PJ hanya menelan satu kekalahan, sementara 12 lainnya adalah kemenangan.
Rekor PJ adalah 10 kemenangan beruntun di IBL 2024. Namun sesungguhnya rekor tak terkalahkan PJ lebih dari itu karena mereka juga berkompetisi di ajang internasional, yaitu kejuaraan yang diselenggarakan oleh FIBA, Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.
Pada kompetisi itu, PJ lolos di babak kualifikasi pertama dan kedua dengan melibas semua tim lawannya dari Thailand, Malaysia, Hong Kong, termasuk jawara IBL 2023 Prawira Harum Bandung. PJ mencatat enam kemenangan berturut-turut dari enam laga di babak kualifikasi BCL Asia 2024, yang mengantarkan mereka ke babak utama kompetisi tersebut melawan klub-klub lain dari Jepang, China, sampai Filipina.
Jika ditotal dari IBL maupun BCL Asia 2024, Pelita Jaya telah mengantongi kemenangan sepanjang 16 laga beruntun.
Oleh karena itu, pertarungan antara Dewa United melawan Pelita Jaya yang akan berlangsung di Dewa United Arena Tangerang Banten tersebut akan menjadi penentu siapa tim terbaik di IBL 2024. Pemenang dari laga ini akan menduduki posisi peringkat satu klasemen.
Pertarungan statistik terbaik
Banyak hal yang bisa diperhatikan dalam pertandingan ini, termasuk pertarungan rebound yang melibatkan Tavario Miller dan Thomas Robinson.
Miller menjadi senjata utama Dewa United di paint area. Sejauh ini pemain timnas Bahama tersebut mencetak 11,9 poin per gim dan 9,7 rebound per gim dalam 12 pertandingan. Meski tak masuk 10 besar rata-rata rebound terbanyak di liga, tapi Miller menjadi kontributor rebound terbaik di timnya.
Dari 9,7 rpg yang menjadi total rebound, Miller menjadi yang terbanyak di tim Dewa United untuk offensive rebound dengan rata-rata 3,4 rebound per gim.
Tapi lawan Miller juga tidak mudah kali ini. Dia akan menghadapi Thomas Robinson, pemain 33 tahun yang menjadi penyumbang offensive rebound terbanyak di Pelita Jaya dengan rata-rata 3,5 rebound.
Catatan statistik total Robinson hingga saat ini adalah 16,7 ppg, 9,2 rpg, dan 1,8 assist per gim. Dia adalah alasan mengapa Pelita Jaya sangat dominan di paint area. Robinson dan Miller akan menjalani pertarungan yang sengit di laga nanti.
Pertemuan dua tim terpanas di musim ini juga akan membangkitkan kembali rivalitas lama dari dua point guard di masing-masing tim.
Dialah Hardianus Lakudu di tim Dewa United, dan Andakara Prastawa Dhyaksa dari Pelita Jaya. Keduanya sudah sering bertemu, bahkan di beberapa kali Final IBL. Kedua pemain yang sudah terbilang veteran di IBL tersebut akan saling berhadapan pada laga akhir pekan nanti.
Hardianus memainkan musim pertamanya di Dewa United, setelah sekian lama berada di tim Satria Muda Pertamina Jakarta. Musim ini dia memainkan 10 pertandingan dengan kontribusi 2,3 ppg, 1,5 rpg, dan 4,6 apg. Hardianus masih menjadi fasilitator yang handal dalam setiap strategi yang dimainkan Dewa United.
Sedangkan Prastawa musim ini memainkan 12 laga dengan rata-rata statistik 7,7 ppg, 2,2 rpg, 2,7 apg, dan 1,2 spg. Meski catatan poinnya menurun dibanding musim lalu, kehadiran Prastawa di Pelita Jaya sangat penting. Terutama dalam hal pengalaman menghadapi laga-laga ketat.
Laga Dewa United vs Pelita Jaya juga akan mempertemukan dua pemain naturalisasi Timnas Basket Indonesia Lester Prosper dan Brandon Jawato.
Lester Prosper bermain untuk Dewa United, yang merupakan tim IBL pertamanya sejak menjadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Namun ini bukan musim pertamanya di liga karena Prosper pernah bermain di IBL 2020 bersama Indonesia Patriots. Di musim yang sama, dia juga menjadi rekan satu tim Brandon Jawato.
Prosper sukses membantu Dewa United memenangkan 12 pertandingan IBL 2024. Prosper punya kontribusi rata-rata 17,6 ppg, 9,5 rpg, 1,8 apg, dan 1,2 spg. Dengan satu kali mencetak 42 poin pada pekan kesembilan.
Dari Pelita Jaya, Brandon Jawato sudah mencetak 6,6 ppg, 3,4 rpg, 2,3 apg, dan 1 spg. Jawato bermain di Pelita Jaya untuk musim keduanya, setelah sempat membela tim tersebut di tahun 2016.
Jika dilihat dari catatan pertandingan, maka ini pertama kalinya Jawato dan Prosper berhadapan sebagai lawan di laga resmi yang tentu saja akan menjadi daya tarik tersendiri.
Meskipun kompetisi IBL belum berakhir, namun pertandingan besar dari dua tim terbaik di Indonesia ini adalah penentuan siapakah tim terkuat yang pantas menjadi pemuncak liga.