Teras Narang: Gerakan Dayak Layak Terang perlu digemakan

id Kalimantan Tengah, Teras Narang, dpd ri, kalteng, Agustin Teras Narang, dayak layak terang, dayak

Teras Narang: Gerakan Dayak Layak Terang perlu digemakan

Senator asal Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang (kiri) saat menjadi pembicara dalam Pakat Dayak sekaligus seminar internasional di Palangka Raya, Selasa (14/5/2024). ANTARA/HO-Tim Teras Narang.

Palangka Raya (ANTARA) - Senator asal Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang menggagas Gerakan Dayak Layak Terang sebagai upaya bersama dan berkelanjutan dalam mencapai prinsip hidup layak masyarakat Suku Dayak.

Gerakan itu dapat dimulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Suku Dayak itu sendiri, kata Teras Narang saat menjadi pembicara dalam Pakat Dayak sekaligus seminar internasional di Palangka Raya, Selasa.

"Mendorong masyarakat Suku Dayak dapat maju setara, meski tak harus sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Termasuk menjadi pribadi berkarakter dan pemimpin yang menguasai kecerdasan sesuai dibutuhkan zaman," ucapnya.

Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu menyebut, ada lima prinsip dalam gerakan Dayak Layak Terang. Dimulai dari prinsip layak hidup bersatu, berdikari dan sejahtera di mana pun Suku Dayak berada. Layak hidup di atas tanah adat yang menopang kebudayaan dan yang terjaga kelestariannya.

Kemudian, prinsip layak hidup dengan infrastruktur pendidikan, kesehatan, kebudayaan, sosial, ekonomi dan politik yang berkualitas serta bermartabat. Layak hidup menentukan nasib masyarakatnya lewat peran kepemimpinan di daerah maupun nasional di mana pun Suku Dayak menjadi warga negara.

"Terakhir prinsip gerakan itu adalah layak hidup sebagai masyarakat dunia yang berperan dan terlibat dalam menciptakan perdamaian serta menjawab tantangan global," beber Teras Narang.

Anggota DPD RI yang kembali terpilih untuk periode 2024-2029 itu pun mendorong sekaligus mengajak semangat Dayak Layak Terang itu perlu digemakan, dihidupi dan dijadikan gerakan politik kebudayaan yang inklusif, bukan eksklusif hanya karena sentimen etnisitas belaka. Hal itu sebagai sebuah penanda persatuan serta perjuangan masyarakat Dayak itu sendiri, sekaligus berdampak juga bagi masyarakat Indonesia lainnya.

Baca juga: Sokong calon pemimpin punya komitmen majukan kesehatan dan pendidikan

"Ini adalah elemen praksis dari salam dan semboyan juang masyarakat Dayak. Ini saatnya seluruh masyarakat Dayak dimulai dari kaum muda untuk bergerak dengan kerja keras, disiplin dan gotong royong, serta menjunjung nilai kebersamaan," kata Teras Narang.

Menurut mantan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) ini, sekarang saatnya masyarakat adat Dayak dapat hidup layak dengan gerakan politik yang di bawa dalam ruang-ruang kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Ini saatnya semua elemen masyarakat Dayak mulai dari MADN dan komunitas-komunitas lainnya untuk bergotong royong. Termasuk bersama mendesain bersama model pendidikan politik yang melembaga untuk regenerasi gerakan dan kepemimpinan politik dalam gerakan Dayak Layak Terang.

"Gerakan itu pun selaras dengan cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan setia pada amanat Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945," demikian Teras Narang.

Baca juga: Teras Narang: Generasi muda jangan hanya menuntut toleransi

Baca juga: Pemutihan kebun sawit ilegal di Kalteng harus memperhatikan hak masyarakat

Baca juga: Teras Narang: Kehadiran saat pendaftaran Nadalsyah ke PDIP tak terkait dukungan