Premier Sarawak harapkan SMeC 2024 beri solusi terkait persoalan terkini media

id Premier sarawak,Smec 2024,kuching,persoalan media,Konferensi Media Sarawak

Premier Sarawak harapkan SMeC 2024 beri solusi terkait persoalan terkini media

Pembukaan Konferensi Media Sarawak (SMeC) dalam rangkaian pelaksanaan Hari Wartawan Nasional (Hawana) Malaysia 2024 di Kuching, Sarawak, Minggu (25/5/2024). (ANTARA/Virna P Setyorini)

Kuching,Sarawak (ANTARA) - Premier Sarawak Tan Sri Abang Johari Tun Openg berharap Konferensi Media Sarawak (SMeC) dalam rangkaian pelaksanaan Hari Wartawan Nasional (Hawana) Malaysia 2024 memberikan solusi persoalan terkini yang dihadapi media di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi.

Saat membuka SMeC 2024 di Kuching, Sarawak, Minggu, ia mengatakan media massa di dunia kini memiliki tantangan yang cukup berat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi.

Berbicara di hadapan ratusan wartawan Malaysia dan asing dari 11 negara yang menghadiri konferensi tersebut, ia mengatakan perubahan pesat teknologi informasi dan komunikasi di era internet yang mampu menghadirkan informasi dalam hitungan detik, lalu hadir pula teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), menjadi tantangan tersendiri.

Perkembangan teknologi digital, kata dia, telah mengubah wajah industri media massa, yang mau tidak mau harus disikapi dengan bijaksana karena memunculkan dua tantangan, yang baik dan buruk.

"Perubahan yang membawa kemajuan dan kebaikan harus bisa diterima, dan yang tidak baik tentu harus ada ‘counter’ (menangkal),” katanya.

Ia mencontohkan perkembangan teknologi AI yang dapat langsung menerjemahkan apa yang diucapkannya kepada peserta konferensi dalam bahasa Inggris ke berbagai bahasa lain secara waktu bersamaan, bahkan gerak bibir juga dapat disesuaikan dalam bahasa itu. Namun tantangannya, apakah semua yang diterjemahkan oleh kecerdasan buatan itu valid atau tidak.

Menurut dia, sudah saatnya ada kode etik tertentu yang dapat digunakan sebagai parameter industri media global.

“Harapannya konferensi ini memberi cakrawala baru untuk media,” ujar dia.

Pembukaan konferensi dalam rangkaian Hawana 2024 yang mengangkat tema "Etika Teras Kewartawan Mapan" atau etika inti jurnalisme berkelanjutan, yang mencerminkan komitmen terhadap integritas dan tanggung jawab dalam praktik media itu berlangsung meriah dengan menghadirkan tarian tradisional.

Hadir pula Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil, Ketua Penyelenggara Konferensi yang juga merupakan Wakil Menteri di Departemen Premier Sarawak (Unit Korporasi, Informasi dan Komunikasi Publik Negara (UKAS)) Datuk Abdullah Haji Saidol, Konsul Jenderal RI Kuching Raden Sigit Witjaksono, hingga praktisi dunia pers maupun bidang lainnya.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dijadwalkan hadir pada puncak peringatan Hari Wartawan Nasional Malaysia pada Senin (27/5) petang di Kuching. Sekitar 1.000 orang diperkirakan akan hadir, termasuk wartawan asing dari Kamboja, Indonesia, Jepang, Kuwait, Brunei Darussalam, Filipina, Timor Leste, Vietnam, China, Korea Selatan dan Qatar.

Pertemuan para jurnalis Malaysia itu diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi Malaysia bekerja sama dengan Pemerintah Sarawak dengan BERNAMA sebagai lembaga pelaksana.