Presiden IOC usulkan Olimpiade e-sports
Jakarta (ANTARA) - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengungkapkan rencana untuk mengadakan "e-sport Olympic Games" yang terpisah dari Olimpiade tradisional.
Dewan eksekutif badan Olimpiade, pada hari ketiga dan terakhir pertemuan mereka di Lausanne, mengusulkan kompetisi baru tersebut untuk dipilih pada sidang umum di Paris pada malam Olimpiade musim panas.
"IOC sudah melakukan diskusi lanjutan dengan calon tuan rumah dan pengumumannya akan segera diumumkan," demikian siaran pers IOC, tanpa merinci olahraga apa saja yang akan diikutsertakan, dikutip dari AFP, Jumat.
IOC, dalam upayanya yang tiada henti untuk menyelaraskan tradisi Olimpiade dengan upaya menarik penonton yang lebih muda, mengadakan "pekan e-sport Olimpiade" pertama di Singapura pada Juni 2023, yang terdiri dari "sepuluh acara kategori campuran gender."
Oktober lalu, IOC membentuk "komisi e-sport" yang diketuai oleh David Lappartient dari Prancis, presiden induk organisasi internasional olahraga sepeda (UCI), untuk mempertimbangkan kompetisi khusus.
"Dengan terciptanya Olympic Esports Games, IOC mengambil langkah maju yang besar dan mengikuti laju revolusi digital," kata Bach.
"Kami sangat gembira betapa antusiasnya komunitas e-sports yang diwakili di Komisi Esports kami terlibat dalam inisiatif ini."
Bach mengatakan dia tidak melihat e-sports sebagai bagian dari Olimpiade tradisional.
"Sehubungan dengan esports, nilai-nilai kami adalah dan tetap menjadi garis merah yang tidak akan pernah kami lewati," kata ketua IOC tersebut.
Olimpiade khusus tersebut akan diselenggarakan "dalam kerangka struktur khusus yang sepenuhnya baru di IOC, yang jelas terpisah dari model organisasi dan keuangan Olimpiade."
Namun ia merinci bahwa federasi internasional "yang sudah terlibat dalam versi elektronik olahraga mereka," serta komite Olimpiade nasional "yang menyertakan e-sport dalam aktivitas mereka," dapat dikaitkan dengan Olimpiade baru tersebut.
Dewan eksekutif badan Olimpiade, pada hari ketiga dan terakhir pertemuan mereka di Lausanne, mengusulkan kompetisi baru tersebut untuk dipilih pada sidang umum di Paris pada malam Olimpiade musim panas.
"IOC sudah melakukan diskusi lanjutan dengan calon tuan rumah dan pengumumannya akan segera diumumkan," demikian siaran pers IOC, tanpa merinci olahraga apa saja yang akan diikutsertakan, dikutip dari AFP, Jumat.
IOC, dalam upayanya yang tiada henti untuk menyelaraskan tradisi Olimpiade dengan upaya menarik penonton yang lebih muda, mengadakan "pekan e-sport Olimpiade" pertama di Singapura pada Juni 2023, yang terdiri dari "sepuluh acara kategori campuran gender."
Oktober lalu, IOC membentuk "komisi e-sport" yang diketuai oleh David Lappartient dari Prancis, presiden induk organisasi internasional olahraga sepeda (UCI), untuk mempertimbangkan kompetisi khusus.
"Dengan terciptanya Olympic Esports Games, IOC mengambil langkah maju yang besar dan mengikuti laju revolusi digital," kata Bach.
"Kami sangat gembira betapa antusiasnya komunitas e-sports yang diwakili di Komisi Esports kami terlibat dalam inisiatif ini."
Bach mengatakan dia tidak melihat e-sports sebagai bagian dari Olimpiade tradisional.
"Sehubungan dengan esports, nilai-nilai kami adalah dan tetap menjadi garis merah yang tidak akan pernah kami lewati," kata ketua IOC tersebut.
Olimpiade khusus tersebut akan diselenggarakan "dalam kerangka struktur khusus yang sepenuhnya baru di IOC, yang jelas terpisah dari model organisasi dan keuangan Olimpiade."
Namun ia merinci bahwa federasi internasional "yang sudah terlibat dalam versi elektronik olahraga mereka," serta komite Olimpiade nasional "yang menyertakan e-sport dalam aktivitas mereka," dapat dikaitkan dengan Olimpiade baru tersebut.