Kenali dekubitus dan cara pencegahannya pada lansia

id dekubitus ,lansia,bedsores,mati jaringan pada kulit

Kenali dekubitus dan cara pencegahannya pada lansia

Ilustrasi lansia. (Pexels)

Jakarta (ANTARA) -
Dekubitus atau dikenal sebagai bedsores, mati jaringan pada kulit akibat tekanan terus-menerus pada suatu bagian kulit kerap ditemui pada orang lanjut usia (lansia).

Tekanan tersebut dapat disebabkan oleh posisi duduk atau berbaring yang terlalu lama akibat imobilitas.

Lansia dengan luka dekubitus membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Menurut catatan produsen popok dewasa Lifree dari PT Uni-Charm Indonesia Tbk, rasio kejadian luka dekubitus di Indonesia lebih tinggi dibanding negara lain di ASEAN, yaitu mencapai 33 persen.

Baca juga: Berikut perawatan dasar agar lansia tidak mengalami kulit kering

Hal ini menjadikan luka dekubitus sebagai salah satu isu sosial di Indonesia. Apalagi saat ini Indonesia telah memasuki era aging population, di mana jumlah lansia di Indonesia mencapai 11.75 persen dan diprediksi akan terus bertambah mencapai 20 persen dari total penduduk Indonesia di tahun 2045.

Dr Rinadewi Astriningrum, Sp.D.V.E, Subsp.D.A dari Kelompok Studi Dermatologi Geriatri Indonesia (KSDGI) lansia dengan kondisi tirah baring yang mobilitasnya terbatas memiliki risiko terkena luka dekubitus lebih tinggi karena adanya tekanan pada area tubuh yang sama dalam jangka waktu yang lama.

"Hal ini dapat diperparah jika menggunakan popok dengan sirkulasi udara yang tidak baik, karena kulit menjadi pengap dan rentan terhadap iritasi. Oleh karena itu, popok yang sirkulasi udaranya baik efektif untuk mencegah terjadinya luka dekubitus," kata dia dalam siaran pers pada Kamis.

Baca juga: Ini produk perawatan kulit yang disarankan dokter untuk lansia

Salah satu pencegahan dekubitus pada lansia, kata Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DKI Jakarta Jajang Rahmat Solihin, M.Kep,Sp.Kep Kom adalah dengan sering mengubah posisi lansia.

"Lansia rentan terkena luka dekubitus jika tetap berada dalam posisi tubuh yang sama dalam jangka waktu lama karena sirkulasi darah terhambat, sehingga penting untuk mengubah posisi tubuh secara berkala".

Selain itu, memilih popok yang memiliki sirkulasi udara yang baik, serta membasuh kulit di sekitar area luka dekubitus dengan air hangat secara perlahan juga tidak kalah penting.

Baca juga: Cara cegah luka dekubitus pada lansia

Sebagai alternatif pencegahan luka dekubitus, pemerintah, produsen dan akademisi melakukan riset bersama Clinical Research Supporting Unit – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (CRSU-FKUI) yang menghasilkan produk Lifree meluncurkan popok dewasa berbahan breathable, yaitu Lifree Popok Perekat.

"Luka dekubitus telah menjadi salah satu masalah sosial di Indonesia. Hal ini terbukti dari hasil riset yang kami lakukan, di mana kebutuhan konsumen terhadap popok yang tidak menimbulkan ruam cukup tinggi. Karena itu, melanjutkan upaya di tahun 2023 dengan melakukan riset bersama CRSU-FKUI menuju nol luka dekubitus, bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional di tahun ini, kami meluncurkan Lifree Popok Perekat yang telah diperbarui, pertama dan satu-satunya di Indonesia menggunakan 100 persen bahan breathable," kata Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk Takumi Terakawa.

Lifree Popok Perekat diklaim memiliki sirkulasi udara yang baik, mencegah terjadinya iritasi kulit dan kulit lembap.