Nanga Bulik (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah Lilis Suriani mengatakan pelaksanaan rembuk stunting merupakan forum untuk membangun komitmen percepatan penurunan stunting secara terintegrasi.
"Ini dimulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi, berdasarkan analisis capaian berbagai program percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing," terang Lilis Suriani di Nanga Bulik, Sabtu.
Pemerintah Kabupaten Lamandau pun telah melaksanakan rembuk stunting tingkat kabupaten tahun 2024. Lilis mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya rembuk stunting dan penilaian kinerja delapan aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (KP2S).
Lebih lanjut dia juga mengingatkan pentingnya pelaksanaan 10 intervensi serentak pencegahan stunting, di antaranya memastikan pendataan seluruh calon pengantin, ibu hamil, dan balita di wilayah kerja.
Selain itu hal lain adalah memastikan ketersediaan alat antropometri terstandar di seluruh posyandu, memastikan seluruh kader terampil dalam pengukuran antropometri terstandar, hingga penyuluhan untuk ibu hamil dan balita.
Setelah itu, memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi, juga memastikan edukasi ibu hamil dan balita di posyandu, memastikan pencatatan hasil penimbangan, pengukuran, dan intervensi ke dalam sistem Informasi E-PPGM di hari yang sama, Memastikan monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi serentak.
"Juga memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak, termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan kesehatan," katanya.