Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) membekali para aparatur sipil negara (ASN) dengan keterampilan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), sebagai upaya mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
"Lingkungan kerja perkantoran memiliki potensi risiko yang tidak boleh diabaikan. Dari risiko cedera akibat kecelakaan di tempat kerja, hingga risiko kesehatan jangka panjang dan semua memerlukan perhatian serius," kata Kepala Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalteng Rahmawati di Palangka Raya, Selasa.
Hal itu dia sampaikan saat mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja lingkungan perkantoran pemprov angkatan II.
Untuk itu pelaksanaan pelatihan K3 bagi ASN di lingkup Pemprov Kalteng menjadi suatu keharusan, sehingga bukan sebatas opsi yang dipilih untuk melengkapi saja.
Rahmawati pun meminta ASN menjadikan pelatihan ini sebagai sarana meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional dalam menjaga kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja masing-masing.
"Manfaatkan interaksi dan kolaborasi dengan sesama peserta, pengajar dan narasumber yang ahli di bidangnya untuk saling belajar dan bertukar pengalaman," tuturnya.
Kepala Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan BPSDM Kalteng Syamsudin menambahkan, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesadaran ASN tentang risiko dan bahaya potensial lingkungan kerja perkantoran.
"Mengurangi risiko terjadi kecelakaan dan cedera di lingkungan perkantoran, maupun membantu membangun dan memperkuat budaya keselamatan di tempat kerja," ujarnya.
Jumlah peserta dalam pelatihan ini sebanyak 40 orang yang berasal dari berbagai instansi, dengan pelaksanaan pelatihan 9-12 Juli 2024.