Gedung sekolah direnovasi, siswa SD di Sampit mengungsi ke musala
Sampit (ANTARA) - Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah untuk sementara waktu terpaksa harus menjalani proses belajar mengajar di musala, lantaran bangunan sekolah mereka sedang direnovasi.
"Akan ada pembangunan di sekolah ini. Tanggal 14 September peletakan batu pertamanya. Jadi sementara anak-anak dipindahkan ke lokasi lain untuk belajarnya," kata Kepala SDN 1 Baamang Tengah Hasanudin di Sampit, Rabu.
Hasanudin menjelaskan, sekolah yang berlokasi di Jalan Muchran Ali samping Gang Gunung Merapi tersebut sudah 54 tahun belum pernah dilakukan pemugaran. Hal tersebut disebabkan adanya sengketa tanah, usulan untuk renovasi sekolah tersebut sempat terkendala.
Kini, setelah permasalahan sengketa lahan selesai pemerintah daerah pun bisa melakukan pemugaran terhadap sekolah tersebut. Hasanudin menyebutkan, pada 14 September 2024 akan dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung sekolah tersebut.
Demi keamanan para peserta didik, pihak sekolah pun memindahkan lokasi belajar mengajar ke salah satu musala yang berada tak jauh dari lokasi tersebut, yakni Musala Ar Raudah di Jalan Muchran Ali Gang Tauhid.
"Sementara lingkungan sekolah ini kami sterilkan, karena nanti akan keluar masuk alat berat, jadi demi keamanan dan keselamatan siswa serta agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan sementara kami meminjam bangunan musala di sekitar sini," jelasnya.
Baca juga: Kotim dapat bantuan penguatan jaringan internet di 24 lokasi
Dalam kesempatan itu, Hasanudin menyampaikan terima kasih kepada warga setempat yang telah mendukung pihak sekolah. Pasalnya, pemanfaatan musala sebagai tempat sementara melakukan kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk dukungan warga sekitar agar proses pendidikan tetap berjalan
"Kami bersyukur sekali karena masyarakat sekitar turut mensupport kegiatan ini, mereka juga sangat antusias membantu karena mereka juga merindukan gedung sekolah yang baru," ujarnya.
Ratusan siswa SDN 1 Baamang Tengah mulai mengungsi ke Musala Ar Raudah pada Senin (9/9). Meski harus belajar di lantai teras musala, para siswa dan guru tetap semangat menjalani proses belajar mengajar.
Hasanudin menambahkan, pembangunan sekolah ditargetkan selesai sebelum akhir tahun. Ia berharap proses pembangunan berjalan lancar agar para murid bisa kembali belajar di tempat yang lebih layak dan sesuai peruntukannya.
Baca juga: Pemkab Kotim salurkan bantuan budi daya ikan bagi masyarakat pesisir
Baca juga: Pemerintah harapkan DSI turut tuntaskan sengketa tanah
Baca juga: Kotim dapat bantuan Rp20 miliar dari pusat tingkatkan infrastruktur jalan
"Akan ada pembangunan di sekolah ini. Tanggal 14 September peletakan batu pertamanya. Jadi sementara anak-anak dipindahkan ke lokasi lain untuk belajarnya," kata Kepala SDN 1 Baamang Tengah Hasanudin di Sampit, Rabu.
Hasanudin menjelaskan, sekolah yang berlokasi di Jalan Muchran Ali samping Gang Gunung Merapi tersebut sudah 54 tahun belum pernah dilakukan pemugaran. Hal tersebut disebabkan adanya sengketa tanah, usulan untuk renovasi sekolah tersebut sempat terkendala.
Kini, setelah permasalahan sengketa lahan selesai pemerintah daerah pun bisa melakukan pemugaran terhadap sekolah tersebut. Hasanudin menyebutkan, pada 14 September 2024 akan dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung sekolah tersebut.
Demi keamanan para peserta didik, pihak sekolah pun memindahkan lokasi belajar mengajar ke salah satu musala yang berada tak jauh dari lokasi tersebut, yakni Musala Ar Raudah di Jalan Muchran Ali Gang Tauhid.
"Sementara lingkungan sekolah ini kami sterilkan, karena nanti akan keluar masuk alat berat, jadi demi keamanan dan keselamatan siswa serta agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan sementara kami meminjam bangunan musala di sekitar sini," jelasnya.
Baca juga: Kotim dapat bantuan penguatan jaringan internet di 24 lokasi
Dalam kesempatan itu, Hasanudin menyampaikan terima kasih kepada warga setempat yang telah mendukung pihak sekolah. Pasalnya, pemanfaatan musala sebagai tempat sementara melakukan kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk dukungan warga sekitar agar proses pendidikan tetap berjalan
"Kami bersyukur sekali karena masyarakat sekitar turut mensupport kegiatan ini, mereka juga sangat antusias membantu karena mereka juga merindukan gedung sekolah yang baru," ujarnya.
Ratusan siswa SDN 1 Baamang Tengah mulai mengungsi ke Musala Ar Raudah pada Senin (9/9). Meski harus belajar di lantai teras musala, para siswa dan guru tetap semangat menjalani proses belajar mengajar.
Hasanudin menambahkan, pembangunan sekolah ditargetkan selesai sebelum akhir tahun. Ia berharap proses pembangunan berjalan lancar agar para murid bisa kembali belajar di tempat yang lebih layak dan sesuai peruntukannya.
Baca juga: Pemkab Kotim salurkan bantuan budi daya ikan bagi masyarakat pesisir
Baca juga: Pemerintah harapkan DSI turut tuntaskan sengketa tanah
Baca juga: Kotim dapat bantuan Rp20 miliar dari pusat tingkatkan infrastruktur jalan