Kriteria penilaian dalam cabang olahraga dancesport

id dancesport,iodi,pon,2024,aceh - sumut,kriteria penilaian,dansa

Kriteria penilaian dalam cabang olahraga dancesport

Atlet dancesport asal Sumatera Utara Joely Lai Yi Wen saat ditemui usai perlombaan cabang dancesport nomor breaking girl di Santika Dyandra Convention, Kamis (12/9/2024) (ANTARA/Ilham Kausar)

Medan (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Heru Sutantio menyebutkan ada sejumlah penilaian penting untuk menjadi pemenang dalam perlombaan dancesport.


"Ada beberapa yang kita nilai, pertama yaitu bagaimana suara musik dan gerakan kaki peserta harus sama atau beriringan, " katanya saat ditemui di sela gelaran dancesport di Santika Dyandra Convention, Medan, Kamis.

Kedua yaitu teknik, bagaimana peserta dapat berdansa dengan memperlihatkan teknik yang dia kembangkan selama dia berlatih.

"Kemudian ketiga, harmonisasi gerakan, jadi peserta dancesport yang berlomba di nomor pasangan itu koneksi atau hubungan keduanya harus bergerak bersama tidak boleh lepas. Jadi connecting antara kedua pasangan itu harus jelas, " ucap Heru.

Selanjutnya yang keempat menurut Heru yaitu kecepatan mereka saat bergerak atau berdansa, karena itu juga suatu hal penting yang dinilai oleh juri.

Kemudian saat dikonfirmasi terkait juri-juri yang menilai di cabang dancesport pada PON XXI kali ini, dirinya menjelaskan semuanya ahli dalam bidangnya masing-masing.

"Iya semua juri sesuai dengan nomor yang mereka kuasai dan hampir kebanyakan jurinya juga mantan atlet dancesport itu sendiri, " ucapnya.

Baca juga: Atlet Dansa sumbang medali pertama untuk Kalteng di PON 2024

Heru juga mengatakan dirinya bersyukur dan bangga karena pada PON XXI tahun ini dancesport diikuti oleh 219 peserta dari 21 provinsi.

"Untuk tahun ini diikuti sebanyak 21 provinsi itu semua memberikan perwakilannya masing-masing. Jadi sudah berkembang dari tahun 2012 sampai sekarang ini sudah banyak sekali. Dari kita waktu itu 8 provinsi menjadi 21 provinsi. Jadi dancesport sudah mulai populer di masyarakat, " katanya.

Heru juga berharap kedepannya IODI dapat berkembang dan memiliki perwakilan di seluruh provinsi Indonesia agar dapat menampung wadah para atlet dancesport di seluruh Indonesia.

Cabang olahraga dansa untuk kali pertama dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat yang sebelumnya hanya eksibisi di PON Kalimantan Timur pada 2008.

Dansa yang sempat menjadi polemik di PON Riau pada 2012 sehingga batal digelar, kini dipertandingkan secara resmi meskipun dengan nama berbeda, yakni dancesport.